TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Penyebab kecelakaan pesawat Indonesia Air Asia QZ8501 akan semakin jelas setelah black box atau kotak hitam yang berisi data-data penting ditemukan. Setelah berhasil mengangkat flight data recorder (FDR), tim penyelam gabungan kini menemukan komponen black box lainnya, yakni cockpit voice recorder (CVR).
Menurut Direktur Operasional Badan SAR Nasional Marsekal Pertama S.B. Supriyadi, CVR Air Asia ditemukan pada jarak 20 meter dari lokasi penemuan FDR. "Benda itu tertindih sayap," katanya, Senin, 12 Januari 2015. (Baca: Tim Basarnas Angkat Bagian Kotak Hitam Air Asia)
Supriyadi mengatakan CVR tersebut akan diangkat dengan alat khusus bernama lifting bag. Data dari CVR dan FDR diharapkan bisa mengungkap misteri kecelakaan pesawat Air Asia yang menewaskan ratusan penumpang.
Pada Ahad, 11 Januari 2015, tim penyelam TNI Angkatan Laut menemukan black box di dua koordinat 03.37.21 S dan 109.42.43 T serta 03.37.21 S dan 109.42.42 T. Koordinat awal merupakan lokasi benda yang diduga adalah CVR. (Baca: Black Box Air Asia Terlacak, 'Cuci Pakai Air Tawar')
Selain pencarian CVR, sebanyak 81 penyelam juga mencari tubuh pesawat. Supriyadi menduga banyak korban yang terperangkap di dalam badan pesawat. Semakin lama ditemukan, puing akan semakin terbawa gelombang ke arah timur. Tim KRI Ahmad Yani dikabarkan menemukan serpihan jendela pesawat di Laut Jawa dekat Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang.
PUTRI ADITYOWATI
Berita Terpopuler
Ternyata, Budi Gunawan Dapat Rapor Merah KPK
Ahok Robohkan Ruko, Veronica: Kamu Tega !
Black Box Air Asia Ternyata Kejepit Bodi Pesawat