TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Sejumlah institusi berlomba-lomba menemukan kotak hitam atau black box pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata pada Ahad, 28 Desember 2014. Badan SAR Nasional dan TNI seolah beradu cepat mengumumkan penemuan kotak kunci dalam investigasi kecelakaan pesawat ini. (Baca: Ekor Air Asia Disemprot Cat Lalu Dipotong)
"Terserah, sesuai dengan interest (niat) masing-masing. Ada yang ingin dapat rezeki, naik pangkat, atau di-subyo-subyo (dipuji-puji)," kata Direktur Operasional Basarnas Marsekal Pertama S.B. Supriyadi di Lapangan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Senin, 12 Januari 2015. (Baca: Potong Ekor Air Asia, Investigator Airbus Datang)
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi serta Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Ahad, 11 Januari 2015, misalnya, menyatakan tim penyelam TNI Angkatan Laut berhasil menemukan kotak hitam di koordinat 03.37.21 S dan 109.42.43 T serta 03.37.21 S dan 109.42.42 T. (Lihat di sini: Detik-detik Pengangkatan Ekor AirAsia)
Tim menangkap sinyal flight data recorder dan cockpit voice recorder di kedalaman 20-32 meter. Posisi kotak hitam terimpit di antara serpihan badan pesawat. Kepala Basarnas Marsekal Madya F. Henry Bambang Soelistyo membenarkan penemuan itu Senin pagi tadi. Tim penyelam berusaha mengangkat FDR terlebih dahulu. (Baca: Kapal Baruna Tangkap Ping Diduga Sinyal Black Box)
Sebelumnya, komandan operasi pencarian pesawat dan korban Air Asia itu sempat berkomentar ihwal kehadiran Panglima TNI Jenderal Moeldoko di lokasi pencarian di atas KRI Banda Aceh. "Di sana, ada jenderal bintang empat, bintang dua, dan bintang satu di dekat penemuan ekor. Jadi, saya tak usah khawatir lagi, pasti ekor itu akan terangkat," ujar Bambang.
Terhitung, sudah dua kali Jenderal Moeldoko memantau pencarian di Lanud Iskandar dan KRI Banda Aceh, yaitu pada 6 dan 8 Januari 2015. Panglima sempat bermalam selama tiga hari di KRI Banda Aceh dan memantau langsung pengangkatan ekor Air Asia ke kapal Crest Onyx milik Rusia.
Moeldoko menjanjikan kenaikan pangkat bagi prajuritnya yang berhasil menemukan dan mengangkat ekor pesawat. Setelah kembali ke Jakarta, Moeldoko berangkat lagi ke Pangkalan Bun hari ini. "Tapi saya tak tahu agendanya apa. Hanya Jenderal yang tahu," tutur Komandan Lapangan Udara Iskandar Letnan Kolonel Penerbang Jhonson Simatupang.
PUTRI ADITYOWATI
Baca Berita Lainnya
Ternyata, Budi Gunawan Dapat Rapor Merah KPK
3 Blunder Jokowi Pilih Komjen Budi Gunawan
Jonan Anulir Sanksi Maskapai, 'Siapa Yang Bodoh'
Black Box Air Asia Ternyata Kejepit Bodi Pesawat
Ahok Robohkan Ruko, Veronica: Kamu Tega !