TEMPO.CO, Jakarta - This is my work and this is my game. Itu prinsip yang dipegang psikolog karier, Bertha Sekunda, soal profesinya. Dia sangat menikmati pekerjaannya. Bahkan, ketika profesi itu menyita banyak waktunya, Bertha tak keberatan dan menjalaninya dengan senang hati. Sebab, Bertha melanjutkan, dirinya bekerja sesuai passion.
Kamus Merriam-Webster mengartikan passion sebagai antusiasme atau kegembiraan yang besar dalam melakukan sesuatu. Sedangkan kamus Oxford mendefinisikannya dengan gairah atau antusiasme besar akan sesuatu. Padanan terdekatnya dalam bahasa Indonesia adalah hasrat atau gairah.
Baca Juga:
Namun menemukan passion bukan perkara mudah. Kolumnis situs psikologi Live in The Grey, Graham Young, mengatakan ada sebagian orang begitu mudah mengetahui panggilan dalam hidup mereka, tapi lainnya mendapati passion mereka berubah dari waktu ke waktu, atau bahkan baru menemukannya ketika sudah berusia matang. Lantas, bagaimana cara mengenali passion? Berikut ini saran dari Young dan Bertha.
1. Tahu alasan tak bahagia dengan pekerjaan sebelumnya
Ini penting untuk memahami apa yang tidak Anda sukai tentang pekerjaan saat ini. Dengan demikian, Anda dapat membuat perubahan yang sesuai untuk profesi berikutnya. Faktor yang harus dipertimbangkan di antaranya posisi atau jabatan, atasan, gaji, kesempatan mengembangkan diri, jadwal dan rekan kerja, serta potensi pertumbuhan perusahaan. "Anda mungkin berada di posisi yang tepat, tapi bos yang buruk bisa merusak persepsi Anda akan itu semua," kata Young.
2. Coba keterampilan baru
Tak ada salahnya menjajal sesuatu yang sebelumnya Anda hindari. Jika Anda seorang pengembang dalam bisnis properti, misalnya, coba ambil sebuah proyek di luar bidang itu. (Baca: 5 Tip Bahagia di Tempat Kerja)
3. Bertanya dan menganalisis diri
Hasil introspeksi diri akan menentukan arah Anda berikutnya. Bertha menyarankan Anda untuk bertanya pada diri sendiri, "Apa, sih, yang kita cari?" Tahap analisis ini, kata Bertha, berkaitan dengan motivasi kerja nantinya. Jika galau akan passion terjadi setelah lebih dari satu dekade menjalani satu profesi, jangan buru-buru menyimpulkan dan memutuskan ganti pekerjaan. Sebab, bisa jadi yang Anda rasakan hanyalah jenuh atau kecewa pada perusahaan.
4. Memanfaatkan kesempatan
Cobalah untuk menghadiri acara seminar, mencari pekerjaan sampingan, dan mendatangi kegiatan jejaring pekerjaan. "Anda tak akan pernah menemukan passion, kecuali Anda mengambil risiko dan menyelam di tempat baru," ujar Young. (Baca: Bekerja Sesuai Panggilan Jiwa)
5. Mengukur kemampuan
Ini penting, karena bagaimana pun, tak semua orang bisa bekerja sesuai minat karena tertahan oleh keadaan. Misalnya, ada orang yang ingin jadi peragawati, tapi postur tubuhnya tak memungkinkan untuknya berlenggok di panggung. Jika itu yang terjadi, Anda mesti menggali hasrat lain. "Kita enggak bisa memaksakan diri, dan mesti lihat 'modal' yang kita punya," kata Bertha.
ISMA SAVITRI
Terpopuler:
Kreasi Origami Ala Felicia Budi
Gaya Berani Lupita Nyong'o di Golden Globes 2015
Gaya Karpet Merah Para Bintang Golden Globes 2015
Tips Bersalin dengan Nyaman
Tren Kuliner 2015