TEMPO.CO, Lumajang - Tim Balai Arkeologi Yogyakarta melakukan penggalian awal untuk meneliti temuan yang diduga sebuah candi di Desa Kedungmoro, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, Selasa, 13 Januari 2015. Penggalian awal dan penelitian ini, menurut rencana, berlangsung hingga Jumat, 16 Januari 2015.
Berdasarkan laporan masyarakat setempat, dinding bangunan terbuat dari bata merah dengan motif perempuan penari Kahyangan, hiasan Sangha (senjata Dewa Wisnu), relief kuda, sulur-sulur bunga, dan lain-lain. (Baca berita lainnya: Balai Cagar Budaya: Prasasti Pasrujambe Tak Hilang)
Baca Juga:
"Dalam penelitian awal ini, kami akan melakukan survei dan pengukuran terhadap besaran situs candi. Tim juga akan meneliti sejauh mana fungsi dan arti penting situs tersebut secara arkeologi," kata Hery Priswanto, Ketua Tim Penelitian Balai Arkeologi Yogyakarta.
Kedatangan peneliti Balai Arkeologi Yogyakarta disambut gembira masyarakat Kedungmoro yang ingin segera mengetahui misteri situs yang ditemukan sejak satu setengah tahun lalu itu. "Kami senang karena candi di desa kami sudah diteliti, tidak telantar lagi", ujar Mulyono, seorang warga. (Baca: Situs Biting Jadi Kawasan Cagar Budaya Jawa Timur)
Sekretaris Masyarakat Peduli Peninggalan Majapahit Timur, Lutfiati, mengaku telah berkoordinasi dengan masyarakat untuk membantu kerja tim arkeologi. "Alhamdulillah, Balai Arkeologi Yogyakarta telah memberikan perhatian terhadap candi ini," ujarnya.
Lutfiati juga mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kepolisian Sektor Kunir, Komando Rayon Militer Kunir, serta Kepala Desa Kedungmoro. "Kami berkoordinasi dengan mereka agar tumbuh rasa peduli terhadap temuan situs candi ini," katanya. (Baca pula: Warga Lumajang Protes Perusakan Benteng Majapahit)
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita Terpopuler Lainnya:
Balas Murdoch, JK Rowling Bela Muslim di Twitter
Budi Gunawan Bukan Juara, Siapa Peraih Adhi Makayasa 83?
Punya Pabrik, Berapa Harta Nusron Wahid?
Ikal Laskar Pelangi Oles Minyak ke Tubuh Mahar
Tangis Ikal Sambut Jenazah Mahar Laskar Pelangi
Jokowi: Harga Baju di Bandung Terlalu Murah