TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPD periode 2014-2019, Fahira Idris, menganggap pemerintah lamban dalam mengatasi maraknya perdagangan minuman keras ilegal, terutama di kalangan pemuda.
Fahira kemudian mewujudkan Kampung Anti Miras di wilayah Jabodetabek bersama Gerakan Nasional Anti-Miras. "Saya sudah lama menunggu gebrakan, tapi tak pernah ada yang signifikan membantu pemuda untuk tak mengkonsumsi miras," kata Fahira saat dihubungi Tempo, Senin, 12 Januari 2014.
Menurut Fahira, tujuan pembentukan kampung anti-miras sebagai penyuluhan dan pembinaan para remaja agar terhindar dari pengaruh buruk miras, seperti kenakalan remaja, konsumsi obat-obatan terlarang, atau menganggu ketertiban lingkungan.
Selain itu, target utama dibentuknya kampung anti-miras ini agar remaja Indonesia bebas miras pada 2025. "Tahun 2025, Indonesia akan punya bonus demografi yaitu banyaknya generasi muda. Mereka harus dapat dibina dan diarahkan ke kegiatan positif," kata Fahira.
Kampung anti-miras pertama di DKI Jakarta terletak di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Kampung ini merupakan kampung keempat dari keseluruhan program Fahira. Sebelumnya, Fahira bersama relawan Gerakan Nasional Anti-Miras telah mendirikan kampung yang sama di Tangerang Selatan, Depok, dan Bekasi. "Butuh dua hingga enam bulan untuk membuat satu kampung benar-benar bebas miras," kata dia.
Konsep kampung anti-miras ini sederhana. Fahira mencontohkan salah satu kampung di Lenteng Agung ini yang berkomitmen untuk wajib lapor jika ada warganya yang ketahuan mengkonsumsi miras di wilayahnya. Para ibu yang menjadi tonggak utamanya. Mereka dapat melapor kepada RT, RW, anggota Gerakan Nasional Anti Miras, dan Polsek setempat.
Kampung ini juga punya program kerja rutin berupa sosialisasi bahaya miras dan pemberdayaan remaja berupa kegiatan seni dan olahraga. "Intinya kami membuat para remaja sibuk untuk mengalihkan pikiran mereka dari konsumsi miras," kata dia.
YOLANDA RYAN ARMINDYA
Topik terhangat:
AirAsia | Calon Kapolri | Charlie Hebdo | Menteri Jonan | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Dirisak Iklan, Sekda Bekasi: Sakitnya Tuh di Sini
Ada 212 Pohon di Bogor yang Rawan Tumbang
Soal Monorel Jakarta, Ahok Takut Sama Jaksa Nakal