TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf mengatakan akan membuka laporan hasil analisis transaksi keuangan milik sejumlah pejabat tinggi Polri saat memenuhi undangan Komisi III DPR yang membidangi masalah hukum.
Menurut Yusuf, laporan hasil analisis transaksi keuangan yang dilakukan PPATK pada 2010 itu juga telah dibuka di hadapan Komisi III DPR pada 2012. Laporan hasil analisis transaksi keuangan itu telah diserahkan kepada Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri. (Baca: Cara Ampuh DPR Tolak Budi Gunawan)
Ihwal undangan Komisi III DPR yang akan meminta penjelasan PPATK terkait dengan rekening gendut milik Budi Gunawan, Yusuf menyatakan kesiapannya untuk menghadirinya. "Insya Allah, saya datang. Tapi saya belum terima undangannya," katanya saat dihubungi Tempo, Selasa, 13 Januari 2015.
Sebelumnya, Komisi III DPR berencana mengundang PPATK untuk mengklarifikasi hasil analisis transaksi keuangan calon Kapolri, Komisaris Jenderal Budi Gunawan. Namun belum diketahui pasti kapan waktunya. (Baca: Budi Gunawan Bukan Juara, Siapa Peraih Adhi Makayasa 83?)
Berdasarkan hasil investigasi majalah Tempo edisi 4 Juli 2010, ada enam perwira tinggi serta sejumlah perwira menengah Polri yang melakukan transaksi yang tidak sesuai dengan profil alias melampaui gaji bulanan mereka.
Transaksi paling besar ada pada rekening milik Budi Gunawan. Saat itu Budi Gunawan, yang masih berpangkat inspektur jenderal, menjabat Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri. (Baca: Seperti Apa Peta Dukungan Budi Gunawan di DPR?)
Sesuai dengan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHPN) pada Agustus 2008, jumlah harta kekayaan Budi Gunawan sebesar Rp 4,468 miliar. Namun, pada Juli 2013, jumlahnya meningkat lima kali lipat menjadi Rp 22,6 miliar.
DEWI SUCI RAHAYU
Topik terhangat:
AirAsia | Calon Kapolri | Charlie Hebdo | Menteri Jonan | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Anggota TNI Foto Narsis di Puing Air Asia Dikecam
Balas Murdoch, JK Rowling Bela Muslim di Twitter
Kesaksian Teman Mahar Laskar Pelangi Sebelum Tewas