TEMPO.CO, Bogor - Peneliti sekaligus Guru Besar Entemologi Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor (IPB), Dodi Nandika, mengatakan sebagian besar pohon yang keropos dan akhirnya tumbang yang ada di wilayah Kota Bogor termasuk milik Kebun Raya Bogor, disebabkan serangan rayap.
Alasannya, rayap sangat menyukasi wilayah yang memiliki kelembaban yang sangat tinggi akan tetapi hangat. "Rayap menyukai kelembaban tinggi tapi hangat, apalagi kalo pohon dan kayu tersebut jarang dimonitor," kata dia. (Baca: Korban Tewas Tragedi Kebun Raya Jadi 5 Orang)
Menurut dia, rayap punya kebiasaan memakan kayu pelan-pelan sampai batang pohon habis, akan tetapi dari luar tidak terlihat. Namun di dalam batang kayunya sudah habis dimakan rayap. (Baca: Korban Tewas di Kebun Raya Bogor Luka pada Kepala)
"Apalagi jika pohon tersebut dalam kondisi luka akibat dipaku, sehingga paku tersebut berkarat di dalam, sehingga mempermudah bakteri dan rayap menggerogoti dalam kayu," kata Dodi di Fakultas Kehutanan IPB, Dramaga, Kabupaten Bogor, Senin 12 Januari 2015. (Baca: Kebun Raya Bogor Atasi Biaya Korban Pohon Tumbang)
Dia mengatakan, sedikitnya ada 13 tanda penyakit yang sering terjadi pada pohon, yakni tanda luka terbuka, kanker batang, busuk hati, lapuk, liang kembara akibat rayap, liang serangga, gerowong, tumbuhan pengganggu lain, mati puvuk, daun layu, nekrosis., "Ada 13 bentuk anomali pohon yang sakit, tetapi tidak semua bentuk bisa terlihat secara visual," kata dia. (Baca juga: Pohon Tumbang, Kebun Raya Bogor Hadapi Kesulitan)
M. SIDIK PERMANA
Topik terhangat:
AirAsia | Calon Kapolri | Charlie Hebdo | Menteri Jonan | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Ternyata, Budi Gunawan Dapat Rapor Merah KPK
Jonan Anulir Sanksi Maskapai, 'Siapa Yang Bodoh'
Black Box Air Asia Ternyata Kejepit Bodi Pesawat
Ahok Robohkan Ruko, Veronica: Kamu Tega!