TEMPO.CO, Bekasi - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan pemerintah tengah mengkaji kerugian akibat iklan viral bertema "Liburan ke Aussie lebih mudah dibandingkan ke Bekasi" sebelum melaporkan ke polisi. "Saya sudah minta ke bagian hukum untuk mengkaji," kata Rahmat, Senin, 12 Januari 2015.
Ia mengatakan, jika ada efek negatif terhadap Kota Bekasi, misalnya mengganggu investasi, apalagi dalam viral itu ada unsur pidana dan perdata, pemerintah tak segan mengadukannya kepada penegak hukum. "Butuh waktu untuk mengkaji itu," katanya. (Baca: Lagi, Bekasi Dirisak di Medsos)
Secara pribadi, Rahmat tersinggung dengan iklan viral tersebut. Bahkan ia mengapresiasi langkah pemuda dan tokoh masyarakat yang bereaksi melakukan perlawanan terhadap Indosat. "Jiwa patriotismenya terbangun," ujarnya. (Baca: Iklan Risak Bekasi, Kantor Indosat Didemo)
Ihwal rencana para pimpinan Indosat yang berniat menemuinya untuk meminta maaf, Rahmat Effendi mempersilakan. Menurut dia, yang menjadi obyek adalah Bekasi, sehingga tidak tepat meminta maafnya di Jakarta. "Silakan, kapan saja bisa, karena obyeknya di sini," ujar Rahmat. (Baca: Dirisak Iklan, Sekda Bekasi: Sakitnya Tuh di Sini)
Iklan viral Indosat yang di-posting pada akun Twitter resmi perusahaan, @Indosatmania, dianggap melecehkan Bekasi. Di dalam iklan itu, menuju Bekasi dianggap lebih sulit ketimbang ke Australia. Masyarakat lansung bereaksi dengan melaporkan Indosat ke polisi. Pihak Indosat meminta maaf dan mengaku iklan tersebut sudah ditarik. (Baca juga: Setelah Risak Bekasi, Indosat Gelar Pengobatan Gratis)
ADI WARSONO
Topik terhangat:
AirAsia | Calon Kapolri | Charlie Hebdo | Menteri Jonan | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Budi Gunawan Bikin Gedung Mabes Pakai Duit Sendiri
Anggota TNI Foto Narsis di Puing Air Asia Dikecam
Balas Murdoch, JK Rowling Bela Muslim di Twitter
Kesaksian Teman Mahar Laskar Pelangi Sebelum Tewas