TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah menerima data rekaman atau flight data recorder (FDR) dalam black box atau kotak hitam pesawat Air Asia QZ8501 pada Senin, 12 Januari 2015. Ketua Subkomite Udara KNKT Masruri mengatakan alat tersebut sudah masuk laboratorium dan akan mulai diproses pada hari ini, Selasa, 13 Januari 2015.
Di laboratorium, awak KNKT akan mengeringkan serta memeriksa FDR dan cockpit voice recorder (CVR) yang diterima dari Badan SAR Nasional. "Setelah tuntas, baru datanya kami unduh," ujar Masruri kepada Tempo. (Baca: CVR Black Box Air Asia Ditemukan)
Menurut Masruti, proses pembersihan dan pengeringan FDR membutuhkan waktu dua-tiga hari. Setelah dipastikan bisa berfungsi dengan baik, tim investigasi akan memulai proses download atau pengunduhan data-data penerbangan. "Kalau normal dan kualitas datanya bagus, dalam tiga jam bisa selesai," tuturnya. (Baca: FDR Air Asia Sudah Sampai di Jakarta)
Setelah selesai diunduh, tim KNKT akan menganalisis data itu dalam bentuk tabulasi. Selanjutnya, data akan dibaca oleh tim maintenance operation dan maintenance engineering. Menurut Masruri, ini adalah proses yang memakan waktu cukup lama, karena harus dibagi dalam 1.200 parameter.
Karena itu, Masruri tidak mau memberikan target atau perkiraan kapan hasil penyelidikan ini selesai. "Doakan saja supaya selesai secepatnya, agar kualitas data FDR masih bagus," katanya. Sebagai gambaran, Masruri menuturkan analisis kotak hitam pesawat Sukhoi Superjet 100 yang menabrak tebing butuh waktu tujuh bulan.
URSULA FLORENE SONIA
Berita Terpopuler
Heboh Budi Gunawan, Gerindra: Fans Jokowi Tertipu!
Budi Gunawan Bikin Gedung Mabes Pakai Duit Sendiri
Calon Kapolri: 3 Perbedaan Pilihan Jokowi-SBY