TEMPO.CO, Surabaya--Anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, Terminal Teluk Lamong, Surabaya, memulai pengembangan otomatisasi pelabuhan. Teluk Lamong menggandeng perusahaan teknik handling dan logistik asal Perancis, Gaussin Manugistique.
"Semakin canggih peralatan dan sistemnya nanti, Teluk Lamong dapat mewujudkan komitmen menjadi terminal semiotomatis pertama di Indonesia," kata Direktur Utama Teluk Lamong Prasetyadi melalui siaran persnya, Selasa, 13 Januari 2015. (Baca berita terkait: Siap Operasi, Teluk Lamong Tunggu Izin Kemenhub )
Untuk mengantisipasi kebutuhan kerja operasional logistik dan infrastuktur, diperlukan otomatisasi alat. Otomatisasi itu, kata Prasetyadi, dilengkapi dengan sistem manajemen transportasi berupa perangkat lunak (software), sehingga kecepatan dan keakuratan dalam proses operasional dapat bertambah. Selain itu, otomatisasi diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan keselamatan kerja di terminal.
Bentuk joint venture antara Pelindo III dan Gaussin ialah perakitan, komersialisasi, pemasaran, dan distribusi alat di Teluk Lamong. Salah satunya berupa Automotive Terminal Trailer (ATT) dan docking system. Kapasitas alat tersebut sesuai diterapkan pada teknologi di pelabuhan, gudang logistik, dan bandar udara. (Baca: Terminal Teluk Lamong Bakal Nyambung dengan Kereta )
Sebelumnya, pada Maret 2013, Pelindo III dan Gaussin sudah memulai kerjasama berupa suplai 50 unit ATT Lift Diesel dan sekaligus docking station-nya. Peralatan tersebut kini sudah beroperasi di Terminal Teluk Lamong.
Sejak diresmikan November lalu, saat ini Teluk Lamong melayani 9 call dalam sebulan. Sebanyak 2 call dari Temas Amamapare Papua, 4 call dari PT Freeport Indonesia, dan 3 call dari Pulau Laut Pekanbaru. Kapasitas sementara baru mencapai 600.000n TEUs karena hanya memiliki 5 container crane.
Teluk Lamong juga menargetkan kapasitas hingga 1,2 juta TEUs pada akhir 2015, termasuk melayani aktivitas bongkar muat dari rute pelayaran internasional. (Baca pula: Kehebatan Teluk Lamong Ketimbang Tanjung Priok )
ARTIKA RACHMI FARMITA
Berita Terpopuler:
Jokowi: Harga Baju di Bandung Terlalu Murah
PT KAI Siapkan Dua Stasiun Barang di Semarang
Tarif Hotel di Jakarta Naik Paling Tinggi
Pejabat Baru Menteri Jonan, Siapa Saja?
Insiden Air Asia, Ada yang Bisa Kena Pidana