TEMPO.CO, Rafah - Seorang pejabat Palestina mengatakan Mesir menolak untuk membuka perbatasan Rafah dengan Jalur Gaza setelah insiden penculikan seorang polisi di Sinai Utara, Mesir.
Direktur perlintasan perbatasan di Gaza, Maher Abu Sabha, mengatakan bahwa pihak berwenang Mesir menginformasikan kepada pihak Palestina untuk menunda pembukaan perbatasan karena situasi keamanan di Sinai, tanpa memberi tahu tanggal pembukaannya. (Baca: Serangan di Gurun Sinai, Lima Tentara Mesir Tewas)
Abu Sabha, seperti dilansir dari Al Jazeera, Senin, 12 Januari 2015, menyesalkan penutupan penyeberangan yang mengakibatkan penderitaan pasien-pasien, para mahasiswa, dan pemilik-pemilik akomodasi.
Dia menggambarkan insiden penculikan polisi Mesir sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab, apalagi kejadian ini terus berulang setiap pembukaan perbatasan diumumkan. (Baca: Jadi Agen Mossad, Pejabat Mesir Divonis Penjara)
Menurut Menteri Dalam Negeri Mesir Mayjen Hani Abd al-Latif, orang-orang bersenjata tak dikenal menculik seorang polisi di daerah Sheikh Zuwaid, Sinai Utara.
Sebelumnya, perbatasan Rafah dibuka pada 21 Desember 2014 selama tiga hari untuk pemberian bantuan kemanusiaan, tapi kembali ditutup setelah serangan terhadap tentara Mesir di Sinai Utara. Serangan tersebut menewaskan 31 orang dan melukai 30 orang.
AL JAZEERA | WINONA
Baca juga:
Bekasi Dirisak, Wali Kota: Patriotisme Bangkit
Jembatan Ambles, Jalan Balaraja-Kresek Terputus
Wanita Ini Adukan Wali Kota Bogor ke Polisi
Cerita Pemotong Ekor Air Asia QZ8501