TEMPO.CO, Tuban-Pemerintah Kabupaten Tuban, Jawa Timur tengah mempersiapkan pembangunan tanggul sepanjang 19,8 kilometer. Lokasinya berada sepanajang di pinggir Sungai Bengawan Solo, yang menghubungkan Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban. Rencananya, tanggul akan dibangun setinggi 3 meter dan lebar dari garis sempadan sungai sekitar 40 meter.
Pembangungan tanggul sepanjang 19,8 kilometer ini, sudah mendapat persetujuan dari Direktorat Sumber Tenaga Alam Kementerian Pekerjaan Umum, terutama untuk pengerjaan fisiknya. Sedangkan untuk pembebasan lahan, anggarannya berasal dari Pemerintah Kabupaten Tuban dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. “Untuk pembebasan lahan dianggarkan Rp 50 miliar,” kata Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Husein, Rabu 14 Januari 2015.
Lokasi pembangunan tanggul dimulai dari Desa Simo, Kecamatan Soko, hingga ke desa-desa di Kecamatan Rengel, pinggir Sungai Bengawan Solo. Desa-desa di dua kecamatan ini, menjadi langganan banjir jika air sungai pasang. Seperti, Desa Karang Tinoto, yang memang selama bertahun-tahun tidak pernah dibangun tanggul. (lihat: Bengawan Solo Gethek Festival)
Menurut Noor Nahar, proyek tanggul sepanjang 19,8 kilometer ini, sudah dalam proses pembebasan lahan. Untuk pembebasan lahan, Pemerintah Tuban menggandeng sejumlah kepala desa di Kecamatan Soko dan Rengel. Para kepala desa ini, diminta untuk memetakan kawasan yang dilakukan proyek tanggul, terutama di pinggir garis sempadan Sungai Bengawan Solo. “Ya, sudah berjalan,” kata dia.
Dia menyebutkan, proyek tanggul ini menggunakan sistem anggaran multiyears selama dua hingga tiga tahun ke depan. Karena biayanya yang begitu besar, sehingga harus ditopang dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dari tahun pertama hingga pekerjaan kelar.
Noor Nahar mencontohkan, untuk proses pembebasan lahan, diakui cukup memakan waktu. Karena harus berurusan dengan Nilai Jual Obyek Pajak dan harga tanah yang naik turun. Makanya, agar prosesnya cepat, lahan yang sudah dibebaskan akan langsung dibangun tanggul. Misalnya, ada lahan sepanjang dua atau tiga kilometer, selesai dibebaskan, maka akan langsung dibangun.”Biar prosesnya cepat dan tidak ribet,” kata dia.
Catatan Tempo di Kecamatan Rengel, Tuban terdapat 14 desa, yang potensi banjir jika hujan deras turun. Di antaranya Desa Ngadirejo, Kanorejo, Karangtinoto, Tambakrejo, Sumberejo, Punggulrejo, dan di Desa Sawahan. (baca: Hujan Semalam, Bojonegoro Banjir)
Sedangkan, desa-desa di Kecamatan Soko, Tuban, juga potensi banjir. Seperti di di Desa Glagahsari dan Desa Sokosari. “Daerah itu potensi banjir,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tuban, Joko Ludiono, pada Tempo kemarin.
SUJATMIKO