TEMPO.CO, Bandung -Peluru nyasar yang mengenai betis kiri Fitri Yanti, 18 tahun, siswi kelas tiga jurusan Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Perintis, Kecamatan Pamengpeuk Kabupaten Bandung, pada Rabu, 14 Januari 215 diduga berasal dari Pangkalan Militer TNI Angkatan Udara Lanud Sulaiman. (Baca:Seorang Siswi SMK Tertembak Peluru Nyasar)
Seorang saksi, Otang, yang bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian, mengatakan, kejadian peluru nyasar tersebut sudah kali kedua terjadi di daerahnya. Namun, saat itu hanya mengenai rumah warga.
"Setahun lalu pernah ada peluru nyasar ke rumah warga mengenai kaca rumah. Juga saya pernah menemukan proyektil berukuran kecil di atas genting," ujar dia kepada Tempo, Rabu, 14 Januari 2015.
Ia pun mengatakan, saat kejadian tersebut, ia sempat memberikan proyektil yang ia temui ke salah satu pelatih di pangkalan militer TNI AU Sulaiman. "Waktu itu, saya diminta memberikan proyektil itu," ucapnya.
Menurut dia, lokasi kejadian hanya berjarak sekitar 1,5 k kilometer dari pangkalan TNI AU Sulaiman. Berdasarkan hasil rontgen Rumah Sakit Sulaiman, di betis kiri Fitriani terdapat benda yang menyerupai proyektil berukuran panjang.
Kepala Satuan Reskrim Polres Bandung, Ajun Komisaris Polisi Pribadi mengatakan, hingga saat ini sumber proyektil belum bisa diidentifikasi. Pihaknya sedang melakukan pendalaman kasus. "Belum bisa diidentifikasi, dari mana peluru itu berasal. Kami harus lakukan uji balistik terlebih dahulu. " ujar dia.
Saat ini, Fitri dikabarkan tengah menjalankan operasi untuk mengeluarkan proyektil dalam betisnya di Rumah Sakit TNI AU Dr. Salamun, Ciumbuleuit Kota Bandung. Korban sebelumnya dibawa ke RS Sulaiman dan RS Polri Sartika Asih.
Kejadian tersebut bermula saat Fitri dan teman-temanya keluar sekolah pada jam istirahat. Mereka hendak ke warung yang berada di depan sekolah. Wida Wati yang saat kejadian sedang bergandengan dengan Fitri, mengatakan, tiba-tiba ia mendengar suara letusan/ledakan seperti plastik yang diinjak. "Tiba-tiba korban jatuh dan melihat kaki kiri bagian betis korban sudah berdarah," ucapnya.
Kapentak Pangkalan Militer Lanud Sulaiman, Asni, menyanggah dugaan tersebut. Menurut dia jarak pangkalan dengan lokasi kejadian sangat jauh. "Peluru tersebut gak mungkin berasal dari pangkalan," ujar dia saat dihubungi Tempo.
Menurut dia, kini pihaknya belum bisa memberi keterangan apapun terkait tragedi peluru nyasar tersebut. Kini pihaknya tengah menunggu hasil operasi dan mengidentifikasi jenis proyektil yang mendarat di betis Fitri. "Nanti kita informasikan lagi kalau sudah ada perkembangan baru," ujar dia.
IQBAL T. LAZUARDI S.
Baca Berita Terpopuler
Budi Gunawan Dijerat: Jokowi Kelabakan, Mega Repot
Budi Gunawan Tersangka, Bukan Sekali Jokowi 'Nabok Nyilih Tangan'
Gara-gara Budi Gunawan, Jokowi-KPK Dua Kali Perang
7 Hal Terjadi Setelah Budi Gunawan Tersangka