TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto, mengatakan penetapan calon tunggal Kepala Kepolisian RI, Komisaris Jenderal Budi Gunawan, sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pasti akan menimbulkan spekulasi politis oleh sebagian pihak. Apalagi, ujar dia, penetapan tersangka Budi diumumkan menjelang uji kepatutan dan kelayakan di Dewan Perwakilan Rakyat. (Baca: Tersangka KPK, Budi Gunawan: Kenapa Tak dari Dulu?)
"Pasti akan banyak orang yang mengaitkan ini merupakan unsur politis," tutur Gun Gun saat dihubungi, Selasa, 13 Januari 2015. "Banyak spekulasi politis dan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo, tapi saya tetap mengapresiasi apa yang dilakukan KPK." (Baca: Budi Gunawan Tersangka, Polisi Jangan Gelap Mata)
Dari analisis Gun Gun, skema penetapan Budi sebagai tersangka hampir sama seperti saat penyusunan Kabinet Kerja pada Oktober lalu. Saat itu KPK juga memberi tanda pada beberapa nama calon menteri lantaran dianggap memiliki rapor merah secara hukum. (Baca: Pilih Kapolri, Jokowi Disuruh Tiru Cara SBY)
"Artinya, karena Jokowi tidak bisa menghindari tekanan, dia menggunakan KPK untuk menolak seseorang menjabat di pemerintahannya," kata Gun Gun. "Ibaratnya, menampar orang dengan tangan orang lain." (Baca: Budi Gunawan Tersangka, JK-Jokowi Gelar Pertemuan)
Namun Gun Gun enggan berspekulasi lebih jauh ke ranah politis. Alasanya, ujar dia, KPK merupakan lembaga hukum independen. "Jika memang benar ini merupakan upaya politis yang dilakukan Jokowi tapi KPK ada buktinya, justru itu lebih bagus," tuturnya. (Baca juga: Pilih Budi Gunawan, Jokowi Ingin Berterima Kasih)
REZA ADITYA
Topik terhangat:
AirAsia | Calon Kapolri | Charlie Hebdo | Menteri Jonan | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Anggota TNI Foto Narsis di Puing Air Asia Dikecam
Balas Murdoch, JK Rowling Bela Muslim di Twitter
Kesaksian Teman Mahar Laskar Pelangi Sebelum Tewas