TEMPO.CO, Jakarta - Komisi III Bidang Hukum Dewan Perwakilan Rakyat mendatangi kediaman rumah Komisaris Jenderal Budi Gunawan, Jalan Duren Tiga Barat, Jakarta Selatan, Selasa petang, 13 Januari 2015. Kedatangan mereka dilakukan hanya beberapa jam setelah Budi, yang merupakan calon tunggal Kapolri pilihan Presiden Joko Widodo, ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus transaksi mencurigakan. (Baca: Akhirnya, KPK Jadikan Budi Gunawan Tersangka)
Anggota Komisi III yang datang antara lain Abu Bakar Alhabsy, Benny K. Harman, dan Desmond J. Mahesa. Mereka disambut Budi dan istrinya. Mereka pun sempat berdialog. Dalam pertemuan yang berlangsung pukul 17.00-18.00 WIB itu, Budi mepakai batik warna biru dan abu-abu serta celana kain hitam. (Baca: Budi Gunawan Tersangka, DPR Tetap Mendatangi)
Dalam acara dialog itu, sempat muncul komentar menarik dari Abu Bakar Alhabsy, anggota Komisi III dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera. "Saya hari ini ingin nanya banyak, tapi situasinya kita tidak memungkinkan," katanya. "Saya lihat istri Bapak berjilbab. Saya rasa polwan nanti juga tidak masalah kalau berjilbab."
Soal polwan berjilbab pernah jadi pro dan kontra pada 2013. Banyak polwan di daerah yang sudah memakai seragam dengan jilbab penutup kepala, tapi Mabes Polri belum mengeluarkan keputusan tertulis soal pemberian izin pemakaian jilbab pada polwan.
Dalam rapat kerja dengan Polri, Abu Bakar kala itu juga sempat meminta Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengizinkan polwan mengenakan busana muslim, dengan merevisi Surat Keputusan Kapolri Nomor Pol Skep/702/IX/2005 tentang penggunaan pakaian dinas seragam Polri dan PNS Polri yang tidak bisa memakai jilbab. "Busana muslimah menjadi perhatian di institusi Polri," tuturnya kala itu. (Baca: Drama di Balik Status Tersangka Budi Gunawan)
Dalam forum di rumah Budi, lontaran Abu Bakar soal jilbab itu tak mendapat respons dari pihak tuan rumah. Abu Bakar sendiri saat itu ikut menghibur Budi, yang baru ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. "Kalau situasi ini, seolah2 kayak tidak direncanakan. Paling tidak, ada yang menghargai surat presiden," katanya. "Semoga Pak Budi lebih tenang dan tawakal. Kami di Komisi III juga sulit membatalkan karena situasi sudah berjalan. Kira-kira, apa perasaan Pak Budi dengan situasi ini? Kita tetap berdoa supaya berjalan dengan baik."
RUSMAN PARABUEQ | DEWI SUCI RAHAYU
Berita Lain
Pemeran Mahar Film Laskar Pelangi Meninggal di Kos
Jawaban Jokowi Soal Pilih Budi Gunawan tanpa KPK
Kesaksian Teman Mahar Laskar Pelangi Sebelum Tewas
Balas Murdoch, JK Rowling Bela Muslim di Twitter