TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman menyatakan seharusnya instansinya dilibatkan dalam proses seleksi calon Kapolri oleh Presiden Joko Widodo. Mabes Polri, kata Sutarman, siap memberikan rekam jejak para calon Kapolri. (Budi Gunawan Tersangka, Tiga 'Dosa' Ini Melilitnya)
"Di Kepolisian sudah ada mekanismenya, Dewan Jabatan dan Kepangkatan," kata Sutarman di Lapangan Bhayangkara, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 13 Januari 2015. (Sudah 24 Jam, Jokowi Belum Tentukan Status Budi)
Sutarman mengatakan Kepolisian juga mempunyai pusat penilaian internal. Kepolisian siap melakukan penilaian jika diminta presiden. "Tapi tentu presiden menggunakan hak preogratifnya," ucap lulusan Akademi Kepolisian 1981 itu.
Kepolisian tidak dilibatkan dalam seleksi Kapolri. Presiden justru menggunakan rekomendasi dari Komisi Kepolisian Nasional. Berdasarkan rekomendasi itu, Jokowi akhirnya menunjuk Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komjen Budi Gunawan sebagai calon tunggal.
Kendati tidak dilibatkan, Sutarman mengatakan, Kepolisian akan mematuhi keputusan presiden. "Walaupun tidak dilibatkan dan diajak bicara, saya tetap loyal apa yang jadi keputusan presiden," ujar ajudan Presiden Abdurrahman Wahid itu.
Presiden juga tidak meminta pertimbangan dari Komisi Pemberantasan Korupsi serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Kemarin, KPK menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi.
SINGGIH SOARES
Berita Terpopuler:
Akhirnya, KPK Jadikan Budi Gunawan Tersangka
Jadi Tersangka, Budi Gunawan Berkaca-kaca
7 Hal Terjadi Setelah Budi Gunawan Tersangka
Menteri Andrinof: Jepang Cuma Menggertak
Lima Jenderal Ini Disebut Punya Rekening Gendut
Budi Gunawan Pecahkan Rekor di KPK