TEMPO.CO, Jakarta - Calon tunggal Kapolri, Komisaris Jenderal Budi Gunawan, menghadiri uji kelayakan dan kepatutan yang digelar Komisi III Bidang Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, 14 Januari 2015. Kepada wakil rakyat, Budi menyatakan uangnya yang disimpan di bank diperoleh dengan cara-cara yang tidak bertentangan dengan hukum. "Rekening tersebut dari hasil transaksi bisnis keluarga," katanya. (Baca juga: Budi Gunawan Tersangka, Tiga 'Dosa' Ini Melilitnya)
Menurut Budi, semua hartanya itu bisa dipertanggungjawabkan. Bahkan, pada 2010, Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri sudah menelisik hartanya dan tidak menemukan adanya pelanggaran. "Sehingga tidak perlu dipertanyakan lagi," kata Budi. (Baca juga: Gara-gara Budi Gunawan, Jokowi-KPK Dua Kali Perang)
Budi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, Selasa, 13 Januari 2015. KPK menyatakan Budi terlibat tindak pidana korupsi ketika menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier Mabes Polri.
Budi sendiri dikenal sebagai perwira polisi berekening gendut. Kekayaannya mencapai puluhan miliar, melebihi profil pemasukannya. Ia, yang sempat menjadi ajudan mantan presiden Megawati, mendapat rapor merah ketika dipertimbangkan sebagai calon menteri pada Kabinet Kerja Presiden Jokowi.
Budi melanjutkan, hasil pemeriksaan rekeningnya oleh Mabes Polri pun ada buktinya. Hasil pemeriksaan Bareskrim, kata dia, bersifat sah dan berkekuatan hukum sehingga patut dihargai. "Artinya, Polri sudah menindaklanjuti laporan kekayaan ini," ujar Budi.
Terkait dengan nilai kekayaannya yang mencapai puluhan miliar, Budi meyakinkan DPR bahwa dirinya sudah dua kali menyerahkan laporan kekayaan. Satu diserahkan pada tahun 2008 dan yang kedua kalinya pada tahun 2013.
Budi berkata, perbedaan nilai kekayaan yang mencolok dari tahun 2008 ke 2010 ada sebabnya. Alasan dia, ada beberapa aset yang surat-suratnya belum terurus pada tahun 2008 sehingga baru dimasukkan pada tahun 2013.
"Dan, terjadi juga penyesuaian nilai aset karena peningkatan nilai jual obyek pajak," ujar Budi membela diri. Budi pun menambahkan bahwa besar rekeningnya juga karena ada bisnis keluarga.
ISTMAN M.P. | INDRI MAULIDAR
Berita lain:
Mahar Laskar Pelangi Dihadiahi SBY Laptop Rusak
Wanita Ini Adukan Wali Kota Bogor ke Polisi
Menteri Andrinof: Jepang Cuma Menggertak