TEMPO.CO, Jakarta - PT Astra Honda Motor meluncurkan dua varian baru skuter automatic, yakni Honda Vario 125 cc ESP dan Honda Vario 150 cc ESP. Executive Vice President PT Astra Honda Motor Johannes Loman menargetkan dua skuter baru ini laku hingga 100 ribu unit. "Dengan brand image yang kuat, kami yakin target ini akan terpenuhi," katanya di Senayan City, Rabu, 14 Januari 2015.

Sejak meluncur pada 2006 hingga saat ini, skuter bermerek Honda Vario sudah diproduksi 6 juta unit. Menurut Johannes, dua varian terbaru yang mengusung teknologi eSP dan ISS itu akan menggelembungkan pasar skuter otomatis Honda, hingga mampu menguasai pangsa pasar lebih dari 70 persen. Dia mengatakan target penjualan 100 ribu unit akan digarap oleh 1.800 dealer Honda di seluruh Indonesia. (Baca: Versi Baru Honda Vario, Ini Fitur Uniknya)

Direktur Pemasaran Astra Honda Margono Tanuwijaya mengatakan target penjualan Vario 125 cc dam 150 cc dipatok 50 ribu unit. Namun, kata dia, proporsi tersebut bisa saja diubah. "Kami akan melihat respons konsumen seberapa besar. Proporsinya akan diubah sesuai dengan permintaan."

Dua teknologi utama pada seri terbaru Vario adalah eSP atau enchanced smart power dan ISS alias idling stop system. Dengan teknologi ini, mesin memiliki daya tahan yang lebih baik dan mampu beroperasi secara efisien serta ramah lingkungan. Teknologi eSP mampu memaksimalkan pembakaran secara efisien dan mengoptimalkan energi yang dihasilkan. Digabungkan dengan teknologi ISS untuk mematikan mesin saat tidak diperlukan, mesin Vario terbaru diklaim lebih hemat energi 80 persen dibanding seri sebelumnya.

Karena Vario terbaru ini diklaim punya banyak fitur canggih, Astra Honda menaikkan banderol harganya rata-rata Rp 300 ribu dibanding seri terdahulu. Harga Honda Vario 125 CBS ESP (combi brake system) mencapai Rp 16,9 juta, Vario 125 CBS plus fitur ESP ISS dibanderol Rp 17,5 juta, dan Vario 150 cc ESP dihargai Rp 19,9-20 juta. (Baca: Honda Vario 150 cc Meluncur, Berapa Harganya?)

FERY FIRMANSYAH

Berita TerpopulerBudi Gunawan Dijerat: Jokowi Kelabakan, Mega RepotBudi Gunawan Tersangka, Bukan Sekali Jokowi 'Nabok Nyilih Tangan'  Gara-gara Budi Gunawan, Jokowi-KPK Dua Kali Perang