TEMPO.CO , Malang: Puluhan kepala desa di Kabupaten Malang, Jawa Timur, diduga menyalahgunakan dana desa. Pada 2014 ada 75 atau 20 persen dari 378 kepala desa yang diperiksa Inspektorat setempat. (Baca:Pemerintah Akan Tambah Dana Desa Dalam APBN P 2015
Inspektur Kabupaten Malang Didik Budi Mulyono mengatakan, kebanyakan dana desa yang diselewengkan berupa duit alokasi dana desa (ADD) serta anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes). “Kami sudah memeriksa secara menyeluruh terhadap semua desa dan kami akui banyak yang melanggar aturan atau tidak tertib administrasi,” kata Didik, Rabu, 14 Januari 2015.
Baca Juga:
Pelanggaran yang ditemukan Inspektorat, antara lain, duit ADD dipakai kegiatan bersih desa dan bahkan dipakai sebagai sumbangan di acara pernikahan dan khitan alias uang buwuh. Ada juga duit ADD dipakai untuk kepentingan politik, membayar pajak bumi dan bangunan, membayar kegiatan hiburan, dan peringatan hari besar nasional. Nilai nominal ADD yang disalahgunakan bervariasi dari ratusan ribu hingga terbanyak Rp 10 juta. (Baca:Tak Beri Dana Desa, Pemda Akan Dijatuhi Sanksi )
Didik menyatakan penggunaan itu menyalahi ketentuan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 18 Tahun 2006 tentang ADD dan petunjuk pelaksanaan penggunaan ADD yang termaktub dalam Peraturan Bupati Nomor 5 Tahun 2013.
Inspektorat, kata Didik, memberi kesempatan kepada mereka untuk memperbaiki kesalahan. Uang yang sudah dipakai di luar ketentuan, misalnya, harus dikembalikan ke kas negara. “Sebenarnya kami kasihan juga karena banyak di antara mereka yang berpendidikan rendah,” ujarnya.
Abdullah, Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Dewan Pimpinan Cabang Kabupaten Malang Abdullah, mengingatkan seluruh kepala desa agar bertanggung jawab dalam penggunaan dana desa. Apdesi pun menggiatkan pelatihan agar kapasitas dan kemampuan perangkat desa meningkat. Pelatihan yang diadakan seperti pelatihan penyusunan hingga cara membuat laporan penggunaan APBDes.
“Pelatihannya berbasis penggunaan internet supaya wawasan dan pengetahuan global mereka makin terbuka demi kemajuan desa yang mereka pimpin,” kata Abdullah.
ABDI PURMONO
Baca Berita Terpopuler
Budi Gunawan Dijerat: Jokowi Kelabakan, Mega Repot
Budi Gunawan Tersangka, Bukan Sekali Jokowi 'Nabok Nyilih Tangan'
Gara-gara Budi Gunawan, Jokowi-KPK Dua Kali Perang
7 Hal Terjadi Setelah Budi Gunawan Tersangka