TEMPO.CO, Surabaya - Pelayanan dan kinerja Disaster Victim Identification (DVI) Indonesia mendapat apresiasi dan penilaian istimewa dari tim Interpol yang memantau proses identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara pada Rabu, 14 Januari 2015. Berbagai terobosan baru dan fasilitas yang disediakan oleh tim DVI dianggap tidak pernah dilakukan di negara lain. (Baca: NaCl, Musuh Terbesar Tim DVI Korban Air Asia)
"Kami akan menjadi percontohan di negara lain,” kata Kepala DVI Polda Jawa Timur Komisaris Besar Budiyono kepada wartawan di posko crisis center, Rabu, 14 Januari 2015. (Baca: Investigasi Awal Air Asia Selesai Akhir Bulan Ini)
Bahkan Budiyono mengaku diminta menjadi narasumber dalam pertemuan tahunan DVI internasional yang dijadwalkan digelar di Lyon, Prancis. “Ini suatu kebanggaan bagi kami (DVI Indonesia),” katanya.
Menurut Budiyono, fasilitas yang mendapat apresiasi itu adalah terobosan dalam pengadaan ruang tunggu bagi keluarga atau posko crisis center yang menampung banyak informasi, pos pelayanan kesehatan, fasilitas assistance center, free WI-FI, dan terdapat koordinasi yang baik antara perguruan tinggi, pemerintah, dan kepolisian dalam menangani keluarga korban Air Asia. “Berbagai fasilitas ini tidak dilakukan oleh DVI internasional,” ujarnya. (Baca: Bodi Pesawat Air Asia QZ8501 Ditemukan)
Tim DVI, kata dia, juga berhasil mengelola posko antemortem dengan sebaik-baiknya, sehingga para keluarga yang menunggu proses evakuasi dan identifikasi merasa nyaman dan tidak panik menghadapi musibah ini. “Biasanya, kan, panik. Namun di sini alhamdulillah tidak. Mereka merasa terlayani dengan baik,” katanya. (Baca: Mengapa Penyelidikan Air Asia Perlu Satu Tahun?)
Selain berbagai fasilitas tersebut, pihak Interpol juga mengapresiasi penanganan proses identifikasi yang dibantu oleh berbagai negara. Interpol menganggap DVI Indonesia bersikap terbuka dan mengakomodasi semua kekuatan, sehingga membentuk kerja sama yang baik. “Kami akui tidak mudah mengakomodasi semua negara. Rupanya kami bisa melakukan itu,” ujarnya.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Baca Berita Terpopuler
Budi Gunawan Dijerat: Jokowi Kelabakan, Mega Repot
Budi Gunawan Tersangka, Bukan Sekali Jokowi 'Nabok Nyilih Tangan'
Gara-gara Budi Gunawan, Jokowi-KPK Dua Kali Perang
7 Hal Terjadi Setelah Budi Gunawan Tersangka