TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Tim Disaster Victim Identification Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Budiyono mengatakan dua jasad penumpang Air Asia PK-AXC berhasil diidentifikasi. "Dua yang berhasil teridentifikasi atas nama Christanto Leoma Hutama dan Jie Stephani Gunawan," kata Budiyono, Rabu, 14 Januari 2015.
Menurut Budiyono, jenazah Christanto Leoma Hutama, 22 tahun, asal Kabupaten Tulungagung, awalnya sukar diidentifikasi lewat data primer karena sidik jari serta data giginya rusak. Adapun deoxyribonucleic acid (DNA) belum diketahui.
Namun, tim DVI mendapatkan temuan signifikan dari data sekunder medis serta antropologi berupa jenis kelamin, usia, dan tinggi badan. (Baca berita terkait: FDR Air Asia Utuh, Analisa Butuh Waktu 8 Bulan.)
Tanda lain berupa tahi lalat di tangan kanan. Tahi lalat ini sesuai dengan data antemortem berupa foto yang diserahkan oleh keluarganya. Properti yang dikenakan korban pun sama seperti yang terekam dalam closed-circuit televison Bandara Juanda, yaitu kaus warna oranye dengan gambar logo tertentu serta celana pendek selutut. "Berdasarkan data tersebut, maka tidak terbantahkan bahwa jenazah label BO34 itu atas nama Christanto Leoma Hutama," ujar Budiyono.
Adapun Jie Stephani Gunawan, 21 tahun, warga Surabaya, berhasil diidentifikasi setelah terdapat kecocokan antara DNA jenazah dan DNA ibu kandungnya, Themeji Kusuma, yang juga meninggal dalam tragedi jatuhnya Air Asia. Jasad Themeji ditemukan lebih dulu dan telah dimakamkan.
Identitas Jie Stepahi juga diperkuat dengan data sekunder berupa jenis kelamin, usia, dan tinggi badan. Rekaman CCTV di Bandara Juanda sebelum korban boarding makin meyakinkan tim DVI. (Baca: Pencarian Korban Air Asia Distop, Keluarga Pasrah.)
Data-data itu ditambah keterangan paman korban, bahwa semasa hidup Jie Sthepani Gunawan gemar mengoleksi kutang merek tertentu. Kutang tersebut ternyata dikenakan Jie Sthepani saat kecelakaan terjadi. "Berdasarkan data-data tersebut tidak terbantahkan bahwa jenazah label BO38 itu Jie Stephani Gunawan," ujarnya.
Menurut Budiyono, hingga hari ke-18 tim DVI Polda Jawa Timur berhasil mengidentifikasi 38 jenazah. "Sepuluh jenazah sisanya masih kami dalami," katanya. (Baca pula: NaCl, Musuh Terbesar Tim DVI Korban Air Asia)
MOHAMMAD SYARRAFAH
Berita Terpopuler:
Budi Gunawan Dijerat: Jokowi Kelabakan, Mega Repot
Budi Gunawan Tersangka, Bukan Sekali Jokowi 'Nabok Nyilih Tangan'
Gara-gara Budi Gunawan, Jokowi-KPK Dua Kali Perang
7 Hal Terjadi Setelah Budi Gunawan Tersangka
Lima Jenderal Ini Disebut Punya Rekening Gendut