TEMPO.CO, Kupang - Dua pekan lebih operasi SAR pesawat Air Asia QZ8501 dilakukan, tapi tim DVI Polda Nusa Tenggara Timur baru mendapatkan sampel DNA orang tua korban yang tinggal di Pulau Kisar, Maluku Barat Daya. (Badan Air Asia QZ8501 Ketemu, KNKT Siap Selidiki)
"Sampel DNA berhasil diambil tim DVI setelah sempat tertunda karena terhadang cuaca buruk," kata Kepala Bidang Humas Polda NTT Ajun Komisaris Besar Agus Santosa kepada Tempo, Kamis, 15 Januari 2015. (Tim Evakuasi Air Asia Diminta Waspadai Hujan)
Pengambilan sampel DNA ini, menurut dia, untuk membantu identifikasi kakak beradik korban Air Asia, Viona Florensia dan Inda Diani Abraham. Sampel DNA diambil dari ayah mereka, yakni Johanes Abraham. (CVR Air Asia Tiba di Jakarta)
Kedua putri Johanes diketahui akan merayakan liburan akhir tahun bersama lima temannya di Singapura, dengan menumpang Air Asia QZ8501. Hingga kini, jenazah kedua putri Johanes belum ditemukan atau belum teridentifikasi.
Agus menjelaskan sampel DNA diambil dari darah dan air liur orang tua korban. Selanjutnya, akan diserahkan kepada tim DVI Polda Jawa Timur untuk dicocokkan. "Kami hanya membantu tim DVI Polda Jatim untuk mengidentifikasi korban Air Asia," katanya.
Ia menambahkan, pengambilan sampel tidak memungkinkan melalui jalur laut karena cuaca buruk. Dengan demikian, diputuskan menggunakan pesawat Susi Air dari Kupang ke Bandara Jhon Bekker, Pulau Kisar, yang ditempuh selama dua jam.
Johanes Abraham didatangkan dari Pulau Leti ke Pulau Kisar. "Pengambilan sampel DNA tidak di Pulau Leti, karena jarak antara Pulau Leti dan Kisar masih empat jam perjalanan menggunakan kapal laut," katanya.
YOHANES SEO
Berita Terpopuler:
4 Aktor di Balik Blunder Pemilihan Budi Gunawan
SBY Copot Jabatan Tersangka, Kini Jokowi Malah...
Rekening Anak Budi Gunawan Bikin Heran KPK
Alasan Mabes Polri Kerahkan Pasukan ke KPK
Rahasia Jokowi Mengatasi Kisruh Budi Gunawan