TEMPO.CO, Malang - Cindy Clarissa Soetjipto, 16 tahun, akhirnya teridentifikasi sebagai korban Air Asia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014. Jenazah Cindy langsung disemayamkan di rumah persemayaman Gotong Royong Malang, Jawa Timur, bersama sebuah arloji dan pakaian yang melekat di tubuhnya.
"Selimut, baju, dan boneka kesukaannya juga dimasukkan dalam peti," kata Hendro Soetjipto, kakak Rudy Soetjipto, ayah Cindy, Kamis, 15 Januari 2015. (Baca: Cindy, Korban Air Asia Penyuka Hello Kitty)
Cindy bersama Rudy dan Lindawati Anggoro (ibu) juga Kevin Alexander Soetjipto (kakak) menjadi korban dalam pesawat yang sama. Jasad Kevin dan Rudy telah ditemukan serta sudah dikremasi. Sedangkan jasad Linda belum ditemukan sampai sekarang.
Hendro berharap agar operasi pencarian terhadap korban Air Asia tetap dilanjutkan. Ia berharap Basarnas tetap mencari jasad korban apa pun keadaannya. "Bagi kami, operasi harian sama saja, yang penting dicari," katanya. (Baca: Badan Air Asia Ditemukan, KNKT Siap Selidiki)
Jasad Cindy akan dikremasi pada 20 Januari 2015 mendatang. Ia berharap, lima hari ke depan, jenazah Linda bisa segera ditemukan dan diperabukan bersama-sama.
Wali Kota Malang Mochamad Anton, yang juga menyambut kedatangan jenazah, menyampaikan sebanyak 36 penumpang Air Asia merupakan warga Malang. "Upaya mengangkat badan pesawat memberikan harapan jenazah korban yang lain bisa diangkat," katanya.
Sementara itu, untuk membantu klaim asuransi, Pemerintah Kota Malang berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tujuannya, memberikan jaminan keamanan atas klaim asuransi yang disalurkan kepada ahli waris yang bersangkutan. Selain itu, untuk mengurus tabungan dan kredit di perbankan.
EKO WIDIANTO
Terpopuler
4 Aktor di Balik Blunder Pemilihan Budi Gunawan
Rekening Anak Budi Gunawan Bikin Heran KPK
Megawati Pertanyakan Status Tersangka Budi Gunawan
Mayra Hills, Pemilik Dada Terbesar di Dunia