TEMPO.CO, Jakarta - Produsen gawai atau gadget lokal, Evercoss, punya strategi untuk menghadang perusahaan asing yang menjual telepon pintar dengan harga murah. Merek asing dengan harga murah dikhawatirkan bakal menurunkan permintaan konsumen terhadap gawai lokal.
Strategi pertama adalah dengan memperkuat pelayanan. "Ini berkaitan dengan tingkat kepuasan konsumen akan produk yang dibeli," ujar Marketing Director Evercoss, Janto Djojo, di Jakarta, Rabu, 14 Januari 2015.
Saat ini Evercoss memiliki 90 pusat servis yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Ada juga kantor yang dijadikan sebagai pick-up point atau pusat servis antar-jemput. Pusat servis yang memadai, diyakini mampu menekan tingkat kerusakan barang. Perusahaan mengklaim, tingkat kerusakan produk Evercoss di Indonesia adalah 2 persen pada 2014. "Tahun ini targetnya kurang dari 1 persen," kata Janto.
Strategi berikutnya adalah bertahan menjual produk dengan harga terjangkau. Janto menyebutkan, Evercoss masih berfokus menyasar pasar menengah ke bawah dan menengah. Produk yang ditawarkan ada di kisaran harga Rp 1-1,5 juta. Meskipun demikian, Evercoss juga memperluas pasar ke segmen atas lewat produk premium. Produk semacam itu satu unitnya dibanderol seharga mulai Rp 2 juta.
Berikutnya adalah strategi lewat adopsi teknologi yang mendukung jaringan 4G long term evolution (LTE). "Jaringan 4G sekarang sudah ada, jadi kita harus cepat," kata Janto. Dia mengatakan, produk Evercoss yang dapat beroperasi di jaringan 4G akan diluncurkan dalam waktu dekat.
Adapun Janto menyebutkan, Evercoss tengah menggenjot penjualan ponsel pintar. Saat ini, perbandingan penjualan ponsel pintar dengan ponsel fitur memiliki jumlah yang seimbang. Beberapa tahun sebelumnya, kata dia, penjualan produk Evercoss didominasi oleh ponsel fitur. Evercoss mengklaim, setiap bulan berhasil menjual ponsel sebanyak 1,5 juta unit pada 2014.
Produsen asing yang tengah berfokus memperluas pasar di Indonesia adalah Asus. Perusahaan asal Taiwan ini berencana menambah varian ponsel pintar untuk segmen kelas menengah dan menengah ke bawah. Tahun ini Asus menargetkan penjualan ponsel pintar sebanyak 8 juta unit di Indonesia. Pada 2014, Asus mengklaim penjualannya mencapai 1,6 juta unit.
SATWIKA MOVEMENTI
Topik Terhangat:
AirAsia | Calon Kapolri | Charlie Hebdo | Menteri Jonan | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Menteri Andrinof: Jepang Cuma Menggertak
Lima Jenderal Ini Disebut Punya Rekening Gendut
Beredar Foto Mesra, Abraham: Itu Gosip