TEMPO.CO , Jakarta - Dewan Energi Nasional (DEN) meminta pemerintah memanfaatkan momentum penurunan harga minyak dunia untuk membuat cadangan penyangga energi. Anggota DEN Andang Bachtiar mengatakan cadangan penyangga energi dibuat dengan mengimpor minyak saat harga rendah. "Minyak itu lantas disimpan di fasilitas yang ada," kata dia, Rabu 14 Januari 2015.
Andang mengatakan meski di satu sisi penerimaan negara dari sektor minyak dan gas bumi turun, pemerintah bisa memiliki tambahan ruang gerak fiskal karena beban subsidi minyak juga turun. Akibatnya, ada dana yang bisa dialokasikan untuk membangun cadangan strategis ini. (Baca: Februari, Harga BBM Bisa Turun Lagi)
DEN meminta agar pemerintah bergerak cepat untuk mengevaluasi dan menyusun rencana pembentukan cadangan penyangga ini. Andang mengatakan DEN siap untuk membantu menginventarisasi ketersediaan fasilitas penyimpanan dan kebutuhan pendanaan dalam waktu 2 minggu.
Andang mengatakan sambil menunggu pembangunan fasilitas penyimpanan baru, tempat yang sudah ada bisa dimanfaatkan. Misalnya dengan memanfaatkan kapasitas tak terpakai di depot bahan bakar minyak milik Pertamina, kilang, maupun tangki di fasilitas produksi milik Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang produksinya sudah menurun. (Baca: Harga Premium Akan Ikuti Harga Minyak Dunia)
Alternatif lain menurut Andang adalah menginjeksikan minyak eks-impor itu ke sumur-sumur tua yang sudah tidak lagi berproduksi. "Ketika dibutuhkan baru digali. Teknologi ini sudah ada di Amerika Serikat lebih dari 40 tahun," ujarnya.
Namun Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Naryanto Wagimin mengatakan perlu waktu panjang untuk mewujudkan cadangan penyangga. Sebab perlu waktu untuk studi dan pembangunan fasilitas penyimpanan minyak di dalam negeri.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE
Berita Lain
Menteri Rini: Pertamina Sulit Akuisisi TPPI
Terminal Teluk Lamong Mulai Otomatisasi Pelabuhan
Di Mana Lokasi Pembayaran Asuransi Air Asia?