TEMPO.CO , Bandung : Gubernur Ahmad Heryawan menandatangani naskah kesepahaman (MoU) dengan Persatuan Produser Film Nasional (PPFI), untuk memfasilitasi penggunaan lokasi pengambilan gambar film di Jawa Barat.
"Tidak terbayang ada MoU seperti ini antara Pemprov Jabar dengan PPFI untuk meningkatkan perfilman secara khusus dengan lokasi pembuatannya di Jawa Barat," kata dia di sela penandatanganan kesepahaman itu di Gedung Sate, Bandung, Kamis, 15 Januari 2015.
Gubernur dengan sapaan Aher itu mengaku, naskah kesepahaman itu tidak akan ada jika wakil gubernurnya bukan Deddy Mizwar, yang juga orang perfilman.
Dia menunjuk wakilnya itu untuk membahas hal teknis soal kelanjutan naskah kesepahaman itu. "Hal-hal yang lebih rinci akan dibicarakan di tingkat teknis. Dukungan akan kita berikan sesuai dengan hukum anggaran. Prinsipnya tidak ada persoalan untuk saling bantu meringankan," kata dia.
Aher mengatakan, Jawa Barat dengan potensi penduduk 46 juta orang menjadi pasar potensial bagi pemasaran film. Selain itu, potensi alamnya yang unik juga potensial untuk digunakan menjadi lokasi pembuatan film. "Kita ingin struktur pemerintah bergerak, ditambah civil society bergerak memasarkan ini secara natural dan struktural ini yang terpenting di antara rincian kerjasamanya," kata dia.
Wakil Gubernur Deddy Mizwar mengatakan, tindak lanjut kesepahaman itu diantaranya menjajaki kemungkinan memangkas perizinan lokasi untuk produksi film, menjajaki kemungkinan kerjasama dengan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk memangkas biaya akomodiasi hotel untuk tim produksi, hingga meminjamkan genset untuk kebutuhan listrik saat pengambilan gambar. "Kita akan siapkan," kata Deddy.