TEMPO.CO, Jakarta - Badan Narkotika Nasional menggandeng Narcotic Bureau of Hong Kong Police untuk menyelidiki dugaan pencucian uang yang dilakukan Wong Ching Ping, warga negara Hong Kong. Ping bersama delapan rekannya ditangkap BNN pada Senin, 5 Januari 2015, di Lotte Mart Taman Surya, Kalideres, Jakarta Barat. Dia membawa 840 kilogram sabu senilai Rp 1,6 triliun. (Baca: Kasus Sabu 840 Kg, Temuan Terbesar di Asia Tenggara.)
"Duit dari transaksi narkoba Wong Ching Ping selalu dilarikan ke Hong Kong," kata Komisaris Besar Agus Andrianto, Direktur Prekursor dan Psikotropika BNN, di Cawang, Kamis, 15 Januari 2015.
Menurut Agus, duit yang dihasilkan Ping dari transaksi narkoba di Indonesia dikelola oleh warga Hong Kong yang berinisial LKT. Dia diduga merupakan bos jaringan yang dijalankan Ping. "LKT masih bebas di Hong Kong," kata Agus. (Baca: Begini Modus Penyelundupan Sabu 840 Kg.)
Langkah penyelidikan pertama yang sudah dijalankan BNN bersama polisi Hong Kong ialah menangkap anggota keluarga LKT. Mereka, kata Agus, sedang dimintai keterangan ihwal transaksi yang ada di rekening keluarga LKT. Bila ada indikasi aliran duit ke rekening mereka yang berasal dari perdagangan narkoba, BNN dan polisi Hong Kong akan punya landasan hukum untuk membekuk LKT.
"Beberapa rekening keluarga LKT di Hong Kong juga sudah diblokir," ucap Agus. Bila tertangkap, LKT akan diekstradisi ke Indonesia. "Dia melakukan kejahatan di wilayah Indonesia, jadi akan diperiksa di negara ini." (Baca: Kasus Sabu 840 Kg, BNN Buru Bos Besar Wong Ching.)
RAYMUNDUS RIKANG
Berita Lainnya:
Kantor Pemberi Duit Anak Budi Gunawan Misterius
Kasus Budi Gunawan: 3 Indikasi Jokowi Kurang Tegas
Obat Pikun Ini Ada di Dapur Anda
Gara-gara Jenderal Berduit, 2 Kali KPK Digeruduk Polisi
Samsung Luncurkan Ponsel Tizen Pertama di India