Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kubu Megawati Ngotot, SBY Mencuit, Jokowi Mikir  

image-gnews
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) dan Wakil Presiden Boediono (kedua kanan) memberi salam kepada Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri (kedua kiri) dan Ketua DPR Marzuki Alie (kiri) ketika memasuki ruang acara penganugerahan gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/11). ANTARA/Widodo S. Jusuf
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) dan Wakil Presiden Boediono (kedua kanan) memberi salam kepada Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri (kedua kiri) dan Ketua DPR Marzuki Alie (kiri) ketika memasuki ruang acara penganugerahan gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/11). ANTARA/Widodo S. Jusuf
Iklan

TEMPO.COJakarta - Presiden Joko Widodo sibuk berancang-ancang memutus nasib calon Kapolri, Komisaris Jenderal Budi Gunawan, yang telah disetujui oleh DPR. Pagi tadi, Jokowi memanggil Budi dan Kapolri Jenderal Polisi Sutarman. 

Setelah bertemu dengan Presiden selama satu jam, Budi dan Sutarman menolak menjawab pertanyaan wartawan.

Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto enggan menjelaskan ihwal pertemuan itu. Hingga pertemuan itu usai, Jokowi belum mengambil keputusan. "Masih berproses," kata Andi pada Tempo di Jakarta, Jumat, 16 Januari 2015. (Baca: Jokowi Panggil Budi Gunawan dan Sutarman.)

Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya melempar pesan. Dalam cuitan di Twitter melalui akun resminya, @SBYudhoyono, SBY menyerukan penyelamatan negara, presiden, dan Polri. "Mari kita selamatkan Negara, Presiden dan Polri," cuit SBY, 16 Januari 2015. 

SBY meminta para petinggi negeri ini mendengarkan suara rakyat, terutama yang saat ini kencang menolak pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kapolri. "Dengarkan suara rakyat," cuit SBY, yang juga Ketua Umum Partai Demokrat. (Baca: Cuit SBY Selamatkan Negara Presiden dan Polri.)

Sidang paripurna DPR kemarin menyetujui Budi Gunawan sebagai calon Kapolri. Padahal, pada Selasa, 13 Januari 2015, Komisi Pemberantasan Korupsi telah mengumumkan Budi Gunawan sebagai tersangka suap dan gratifikasi dalam jabatannya sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier Polri 2003-2006 dan jabatan lain di kepolisian.

Adapun Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto kemarin menyatakan sikap politik partainya setelah DPR menyetujui secara aklamasi pencalonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Kepolisian RI. "Sudah tak mungkin mundur lagi. Tinggal pelantikan saja. Waktunya terserah Presiden Jokowi," kata Hasto di rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Januari 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden Jokowi terlihat terjepit karena kubu Megawati menginginkan Budi Gunawan tetap dilantik sebagai Kapolri. Sudah empat hari sejak pengumuman KPK itu, Jokowi sibuk mengadakan serangkaian pertemuan untuk menentukan nasib Budi Gunawan. Presiden sempat beberapa kali menunda pernyataan sikap. (Baca: PDIP Ngotot Budi Gunawan Dilantik, Jokowi Repot.)

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijanto mengatakan ada dua opsi yang bisa diambil Presiden Joko Widodo dalam menghadapi polemik pangangkatan Kapolri. "Pertama, ya, terus saja melantik Pak Budi Gunawan karena ia juga telah melewati proses politik di DPR," ujar Tedjo kepada Tempo di kantornya, Jumat, 16 Januari 2015.

Opsi kedua, tutur Tedjo, sesuai dengan undang-undang, mengangkat Pelaksana Tugas Kepala Polri. Posisi itu ditempati jenderal yang paling tinggi jabatannya, yakni Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti. (Baca: Menko Tedjo: Badrodin Bisa Jadi Plt Kapolri.)

Lalu, bagaimana sikap Presiden Jokowi? "Kemarin (Kamis), kami sudah menerima surat persetujuan dari DPR. Masih diproses di Sekretariat Negara, sabar dan tunggu," kata Jokowi di Istana Negara setelah mengumumkan penurunan harga bahan bakar minyak bersubsidi di kompleks Istana Negara, Jumat siang, 16 Januari. (Baca: 72 Jam Tersangka:  Jokowi Tetap Gantung Nasib Budi.)

TIM TEMPO


Berita lain:
KPK: Jokowi, Tak Ada Jalan Lantik Budi Gunawan  
Bahas Budi Gunawan, KPK Bertemu Jokowi
Kabar Kabareskrim Dicopot, Menteri Tedjo Tak Tahu

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Presiden Jokowi Minta Masyarakat Mudik Lebih Awal

14 menit lalu

Presiden Joko Widodo menyapa sejumlah pejabat lembaga tinggi negara saat acara buka bersama di Istana Negara, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024. Presiden Joko Widodo menggelar silaturahim dan buka puasa bersama dengan para pimpinan lembaga negara, Menteri Kabinet Indonesia Maju serta perwira tinggi TNI dan Polri. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Presiden Jokowi Minta Masyarakat Mudik Lebih Awal

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berpesan kepada masyarakat supaya bisa mudik lebih cepat.


Ini Menu Buka Puasa Jokowi Bersama Menteri di Istana

1 jam lalu

Menu buka puasa Presiden Jokowi dan para menteri di Istana Negara, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Ini Menu Buka Puasa Jokowi Bersama Menteri di Istana

Presiden Jokowi menyantap sejumlah jenis makanan saat menggelar buka puasa bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara. Apa saja?


Risma, Luhut hingga Erick Thohir Tak Tampak dalam Buka Puasa bersama Jokowi dan Menteri

1 jam lalu

Presiden Jokowi satu meja dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat mendengarkan kultum Wapres Ma'ruf Amin sebelum buka puasa bersama di Istana Negara, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Risma, Luhut hingga Erick Thohir Tak Tampak dalam Buka Puasa bersama Jokowi dan Menteri

Sejumlah anggota Kabinet Indonesia Maju tidak mengikuti buka puasa bersama Jokowi di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis, 28 Maret 2024. Siapa saja?


Ceramah Wapres soal Hawa Nafsu Bikin Jokowi dan Para Menteri Tertawa

3 jam lalu

Presiden Jokowi satu meja dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat mendengarkan kultum Wapres Ma'ruf Amin sebelum buka puasa bersama di Istana Negara, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Ceramah Wapres soal Hawa Nafsu Bikin Jokowi dan Para Menteri Tertawa

Wapres Ma'ruf Amin memberikan ceramah saat buka puasa bersama Jokowi dan menteri Kabinet Indonesia Maju.


Terkini: Deretan Barang Mewah Pemberian Harvey Moeis untuk Sandra Dewi, Jumlah THR Ojol jika Wajib Dibayarkan Bisa Capai Puluhan Triliun?

3 jam lalu

Sandra Dewi dan Harvey Moeis. Instagram.
Terkini: Deretan Barang Mewah Pemberian Harvey Moeis untuk Sandra Dewi, Jumlah THR Ojol jika Wajib Dibayarkan Bisa Capai Puluhan Triliun?

Kejagung menetapkan suami artis Sandra Dewi, Harvey Moeis, sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga timah.


Tim Hukum Ganjar-Mahfud Sebut Jokowi Lakukan Nepotisme Secara TSM di Pilpres 2024, Bentuknya?

3 jam lalu

Calon presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo berbincang dengan kuasa hukum Todung Mulya Lubis saat mengikuti Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) atau sengketa Pemilu 2024 atas gugatan Membatalkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 360 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota secara Nasional Dalam Pemilihan Umum Tahun 2024 tertanggal 20 Maret 2024, sepanjang mengenai pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024 di Gedung Mahkamah Kontitusi, Jakarta, Rabu 27 Maret 2024. TEMPO/Subekti.
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Sebut Jokowi Lakukan Nepotisme Secara TSM di Pilpres 2024, Bentuknya?

Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut Tim Hukum Ganjar-Mahfud melakukan praktik nepotisme terstruktur, sistematis, dan masif di Pilpres 2024.


Duduk Semeja Prabowo, Jokowi Gelar Buka Puasa Bersama Para Menteri di Istana

4 jam lalu

Presiden Jokowi satu meja dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat mendengarkan kultum Wapres Ma'ruf Amin sebelum buka puasa bersama di Istana Negara, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Duduk Semeja Prabowo, Jokowi Gelar Buka Puasa Bersama Para Menteri di Istana

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar buka puasa bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis.


Jokowi Utamakan Negosiasi Saham Freeport sebelum Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat

4 jam lalu

Tambang Freeport. Istimewa
Jokowi Utamakan Negosiasi Saham Freeport sebelum Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat

Presiden Jokowi mengutamakan negosiasi saham Freeport sebelum memberi perpanjangan izin ekspor kosentrat.


Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

4 jam lalu

Presiden Jokowi ditemui di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan mayoritas pemegang saham PT Freeport.


Respons Jokowi Soal Sidang Sengketa Pilpres di MK

5 jam lalu

Presiden Jokowi ditemui di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Respons Jokowi Soal Sidang Sengketa Pilpres di MK

Presiden Jokowi enggan berkomentar soal sengketa pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi