TEMPO.CO, New York - Jatuhnya harga minyak dunia membawa dampak buruk pada bermacam sektor bisnis. Selain membuat kontraktor lapangan minyak merugi, kondisi ini juga mengancam kelangsungan usaha produsen helikopter. (Baca: Harga Minyak Lesu, Schlumberger Pecat Karyawan.)
Kantor berita Reuters mengabarkan, harga saham sejumlah perusahaan transportasi, leasing, dan produsen helikopter mulai menurun, seiring melorotnya harga minyak dunia. Saham CHC Group, penyedia jasa transportasi, anjlok 70 persen sejak pertengahan tahun 2014 saat harga minyak mulai bergejolak. Demikian juga dengan Era Group dan Bristow Group, yang turun masing-masing 29 persen dan 24 persen. Padahal indeks saham S&P 500 mengalami lonjakan pada periode yang sama.
Juru bicara CHC, T. R. Reid, mengatakan saat ini adalah momen paling tidak mengenakkan dalam bisnis penyewaan helikopter. Namun dia tetap yakin kondisi akan berubah, karena harga minyak pun bisa kembali naik. "Industri ini sudah berjalan jauh, hingga ke lepas pantai," ujarnya seperti dikutip pada Jumat, 16 Januari 2015. Sedangkan manajemen Bristow Group mengatakan angka pertumbuhan bisnisnya cukup terpengaruh. "Namun kami berada dalam posisi aman." (Baca: Harga Minyak Dunia Turun, Asumsi RAPBN Disesuaikan.)
Saat ini, pabrikan helikopter maupun perusahaan transportasi berbasis helikopter sangat bergantung pada operator minyak. Produsen heli seperti Sikorsky, AgustaWestland, Airbus Helicopter, dan Bell Helicopter memasarkan 40 persen produknya kepada perusahaan minyak. Hasil riset Teal Group menyebutkan nilai penjualan produk helikopter mencapai US$ 16 miliar per tahun, naik dua kali lipat sejak 2006 karena disokong proyek eksplorasi minyak. (Baca: Harga Minyak Indonesia Tak Lebih dari US$ 70.)
Dalam sebuah seminar, Presiden Sikorsky, Mick Maurer, mengatakan penurunan harga minyak akan menekan bisnis mereka untuk sementara waktu. "Industri minyak dan gas adalah dua pertiga dari pasar kami, untuk produk non-militer," katanya. Hal ini berbanding terbalik dengan bisnis maskapai penerbangan, yang menuai keuntungan dari merosotnya harga minyak dunia.
FERY F.
Berita Terpopuler
Sodorkan BG, Kompolnas 'Disalahkan' Menteri Yuddy
Kata Presiden Jokowi, Menteri Susi Sadis
KPK: Jokowi, Tak Ada Jalan Lantik Budi Gunawan