TEMPO.CO, Jakarta - Media Prancis, Charlie Hebdo, seketika dikenal dunia pada awal tahun ini. Dari mana asal nama media yang biasa menerbitkan karikatur satire sensasional itu?
Awalnya, media ini berupa terbitan bulanan bernama Hara-Kiri yang didirikan tahun 1960 oleh Georger Bernier dan Francois Cavanna. Sejak kelahirannya, media tersebut sudah mendapat sebutan “bodoh” dan “menjijikkan” dari pembaca. Hara-Kiri akhirnya dilarang terbit pada 1966.
Baca Juga:
Pada 1969, tim Hara-Kiri berniat membuat terbitan mingguan. Mereka muncul kembali dengan nama Hara-Kiri Hebdo yang berencana mengulas masalah terkini. Hebdo berasal dari kata “hebdomadaire” yang berarti “pekanan atau mingguan” dalam bahasa Prancis.
November 1970, Bernier dan Cavanna membuat bercandaan tentang kematian Presiden Prancis Charles de Gaulle. Mantan Presiden berusia 79 tahun itu tewas di rumahnya, di desa Colombey-les-Deux-Églises. Delapan hari sebelum De Gaulle meninggal, kebakaran mematikan terjadi di klub malam Saint Laurent du Pont dengan korban 142 remaja.
Menurut situs Listverse, Hara-Kiri Hebdo ketika itu beranggapan peristiwa kebakaran klub malam adalah tragedi mengerikan yang bisa menjadi berita terbesar tahun itu jika De Gaulle tidak meninggal. Hara-Kiri Hebdo membuat judul kepala berita Tragic Ball at Colombey, one dead.
Menteri dalam negeri Prancis ketika itu segera melarang Hara-Kiri Hebdo terbit sehingga mereka terpaksa kembali mengubah namanya menjadi Charlie Hebdo. Nama ini terinspirasi dari komik Charlie Brown terbitan Peanut, sindikasi komik Amerika.
Charlie digambarkan sebagai tokoh protagonis yang biasanya menderita sehingga kerap gugup dan tidak percaya diri. Namun, bagi orang dalam Charlie Hebdo sendiri, nama itu adalah guyonan lokal tentang Presiden Charles de Gaulle.
LISTVERSE | TELEGRAPH | ATMI PERTIWI
Berita Lainnya:
Kritik Charlie Hebdo, Paus: Jangan Hina Keyakinan
Pendukung ISIS Retas Akun FB Maskapai Korea Utara
Teror Guncang Belgia, Dua Terduga Teroris Tewas
Boko Haram Bikin Chad dan Kamerun Turun Tangan
Pacar Tak Direstui,Wanita Ini Dirajam Mati Ayahnya