TEMPO.CO, Brebes - Sebagian petani di Kabupaten Brebes nekat menanam bawang merah meski telah memasuki musim hujan. "Istilahnya nglereng, berspekulasi dengan cuaca untuk tujuan bisa panen saat bawang merah langka di pasaran," kata Ketua Kelompok Tani Sumber Pangan, Desa Tegalglagah, Kecamatan Bulakamba, Subkhan, pada Jumat, 16 Januari 2015.
Subkhan mengatakan, tidak semua petani di Brebes berani nglereng. Sebab, risiko gagal panen saat nglereng cukup besar mengingat tanaman bawang sangat rapuh jika terendam air. Musim hujan juga berpengaruh pada banyaknya hama yang menyerang tanaman bawang. Selain hama ulat, hujan juga menyebabkan daun bawang berjamur.
Walhasil, modal yang dikeluarkan petani bawang untuk nglereng bisa membengkak hingga dua kali lipat dibandingkan saat menanam dalam cuaca bersahabat. "Dengan nglereng, petani harus menggunakan pupuk dan pestisida dalam jumlah besar untuk menjaga produktivitas bawang," kata Subkhan.
Jika seluruh tantangan dan kendala saat nglereng bisa diatasi, Subkhan berujar, keuntungan besar akan menunggu para petani bawang. Sebab, masa panen nglereng masih dalam musim hujan, di mana sebagian besar petani di daerah sentra produksi bawang sedang beralih menanam padi.
Subkhan menambahkan, petani Brebes yang berani nglereng sebagian dari Desa Sigentong di Kecamatan Wanasari, Desa Sitanggal di Kecamatan Larangan, Desa Tegalglagah dan Petunjungan di Kecamatan Bulakamba. "Risiko banjir di empat desa itu terbilang lebih rendah dibandingkan sawah di tepi Jalur Pantura," ujar Subkhan.
Menurut Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Juwari, sebagian petani bawang nekat nglereng karena selisih harga bawang dari petani dan di pasar terlalu tipis. "Harga bawang sekitar Rp 8.000-9.000 per kilogram. Sedangkan harga di pasar hanya sekitar Rp 11.000 per kilogram. Keuntungan petani sangat kecil," kata Juwari.
Juwari menambahkan, minimnya keuntungan petani bawang saat ini tidak sebanding dengan menurunnya hasil panen dan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk mengatasi hama ulat. "Sekarang mayoritas petani beralih menanam padi karena musim hujan. Masa tanam bawang baru dimulai pada April," ujar Juwari.
DINDA LEO LISTY
Topik terhangat:
AirAsia | Calon Kapolri | Charlie Hebdo | Menteri Jonan | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
KPK: Jokowi, Tak Ada Jalan Lantik Budi Gunawan
Kisah Rani, Kurir Narkoba Jelang Hukuman Mati
Evolusi Pembantu Menjadi Penulis dan Motivator