TEMPO.CO , Cianjur: Sejumlah tetangga terpidana mati Rani Andriani alias Melissa Aprilia di Jalan Prof Moch Yamin Gang Edi II Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, berharap Presiden RI Joko Widodo memberikan pengampunan. Pasalnya, mereka mengenal Rani sejak kecil hingga dewasa sebagai sosok yang cerdas, baik, dan soleh.
Rani aktif dalam pengajian yang diadakan warga setempat. Bahkan Rani termasuk anak yang menurut pada orangtuanya. "Sebetulnya kami tidak yakin Rani terlibat dalam peredaran narkoba," kata Heni Nuraini, 38 tahun, tetangga sebelah rumah Rani, Jumat, 16 Januari 2015. (Baca: Kisah Rani, Kurir Narkoba Jelang Hukuman Mati.)
Kejaksaan Agung akan mengeksekusi lima terpidana mati dalam kasus peredaran narkoba pada Ahad, 18 Januari 2015. Salah satu di antaranya Rani Andriani alias Mellisa Aprillia, perempuan asal Cianjur, Jawa Barat. (Baca juga: Dihukum Mati Rani Ingin Dikubur di Samping Ibu)
Heni menuturkan, sejak peristiwa penangkapan Rani, rumah orangtua Rani di tengah kota Cianjur itu, dijual dan orangtuanya pindah ke rumah kontrakan di Gang H Musa yang tidak jauh dari Gang Edi II. Selang beberapa tahun kemudian, kedua orangtua Rani pindah kembali ke Kecamatan Ciranjang.
"Sejak saat itu, kami tidak pernah mendengar lagi kabar tentang Rani, sampai beberapa hari lalu, melihat di televisi kalau Rani akan dieksekusi mati. Kami merasa Rani hanya korban karena ketidaktahuan," ungkapnya.
Warga tempat tinggal Rani semasa kecil hingga dewasa berharap eksekusi mati terhadap Rani dibatalkan dan Jokowi dapat memberikan pengampunan. Sementara itu, informasi warga sekitar, Popi adik kandung Rani, telah berangkat beberapa hari yang lalu ke Nusakambangan. Namun warga belum bisa memastikan apakah Popi yang selama ini tinggal di Bogor akan membawa jasad Rani untuk dimakamkan di Cianjur, tepatnya di samping makam ibunya di Kecamatan Ciranjang.
"Kami sempat mendengar kabar dari pihak keluarga, kalau saat ini Popi dan keluarga lainnya telah bertolak ke Nusakambangan. Lagipula rumah yang di Gang Edi II sudah dijual pada 2006 lalu," ujar Heni.
DEDEN ABDUL AZIZ
Berita lain:
Kalah Perang, Bos ISIS Perintah Eksekusi 56 Anggota Milisi
Cuit SBY: Selamatkan Negara, Presiden, dan Polri
Jokowi Siapkan Keppres buat Budi Gunawan