TEMPO.CO, Cilacap - Menjelang eksekusi mati lima terpidana, lima mobil ambulans memasuki Pulau Nusakambangan, Jawa Tengah, Sabtu siang, 17 Januari 2015. Di dalam mobil tersebut sudah disiapkan peti mati.
Kesibukan di Dermaga Wijayapura, Cilacap, mulai mengalami peningkatan selepas tengah hari. Dimulai pukul 10.30, saat keluarga diperbolehkan menjenguk terpidana mati untuk terakhir kalinya, “Kami masuk pukul 10.30 dan dibatasi hanya dua orang,” kata Dewi Retno Atik, istri salah satu terpidana mati, Denis, Sabtu. (Baca juga: Eksekusi Terpidana Mati, 5 Regu Tembak Disiapkan.)
Mereka lalu diminta keluar sekitar pukul 01.00 oleh petugas lembaga pemasyarakatan dan kembali merapat ke Dermaga Wijayapura sekitar pukul 14.00. (Baca juga: Keluarga Terpidana Mati Dibolehkan Berkunjung.)
Pengamanan di Dermaga Wijayapura juga diperketat. Sekitar pukul 11.00, satu peleton aparat kepolisian dikerahkan di dermaga. Mereka memeriksa setiap pengunjung yang datang. (Baca juga: 6 Terpidana Dieksekusi Mati Ahad Dinihari.)
Lalu, sekitar pukul 14.30, lima mobil ambulans tiba di dermaga. Ikut dalam rombongan itu, petugas dokter kesehatan dari Polda Jawa Tengah. Sedangkan regu tembak tiba di dermaga sekitar pukul 02.00 dinihari tadi.
Hingga sore hari, Dermaga Wijayapura mulai banyak dikunjungi masyarakat. Mereka ingin menonton hiruk-pikuk eksekusi. “Kami hanya ingin melihat proses eksekusi,” kata Agus Maryono, warga Cilacap.
Lima terpidana mati akan dieksekusi di satu tempat di Nusakambangan. Kejaksaan Agung menjadwalkan eksekusi hukuman mati pada 18 Januari 2015 pukul 00.00.
ARIS ANDRIANTO
Berita lain:
Ini Kronologi Penembakan Terduga Teroris di Kediri
Soal Kapolri, Jokowi Bicara dari Hati ke Hati
Budi Gunawan Tinggalkan Istana tanpa Senyum