TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Mayasari Bakti Arifin Azhari mengatakan sopir busnya tak akan ugal-ugalan setelah bergabung dengan manajemen PT Transportasi Jakarta. Menurut dia, mereka akan mengikuti standar pelayanan minimum (SPM) yang diterapkan di Transjakarta.
"Kami harus mengikuti SPM," katanya saat dihubungi, Sabtu, 17 Januari 2015. Dalam SPM itu, ujar dia, ada poin yang mengatur soal ketertiban, kedisiplinan, dan ketepatan waktu awak bus.
Arifin menjelaskan, saat beroperasi, Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) Mayasari sudah mengadopsi aturan SPM itu karena harus beradaptasi soal waktu masuk ke jalur Transjakarta. Pramudi tak bisa berkendara ugal-ugalan dan berhenti lama menunggu penumpang di jalur yang hanya cukup dilewati satu bus itu. "Bagaimana mau ngetem kalau di belakang sudah disundul bus lain," ujarnya.
Menurut Arifin, saat ini pelayanan di busnya harus ditingkatkan karena kini bergabung dengan Transjakarta. Jadi, nantinya, masyarakat sudah tak berpikir lagi bahwa mereka naik APTB. "Yang mereka tahu, mereka naik Transjakarta." (Baca: Ahok: APTB Sangat Salah.)
Di luar jalur, kebiasaan memenuhi standar ini juga akan dilakukan. Arifin mengatakan mereka akan menindak pramudi yang berlaku ugal-ugalan. "Ada tindakan keras nanti," ujarnya.
Mayasari merupakan salah satu operator APTB. Sama seperti operator lainnya, perusahaan ini sepakat untuk bergabung dengan manajemen Transjakarta. Nantinya, mereka akan dibayar rupiah per kilometer oleh Pemerintah Provinsi DKI. APTB diberi waktu sampai 27 Maret 2015 untuk memenuhi SPM Transjakarta. (Baca: Ahok Bilang APTB Salah, Bekasi 'Keukeuh'.)
Arifin menuturkan saat ini pihaknya sedang dalam proses penyesuaian SPM itu. Para operator akan mensosialisasikannya dengan para pramudi. Selama waktu penyesuaian itu, Transjakarta juga bisa mengatur sistem pengawasan.
Dalam rentang waktu itu, kata dia, mereka juga akan membicarakan besaran tarif rupiah per kilometer yang akan diterima. Termasuk tarif untuk penumpang yang naik di luar jalur Transjakarta. "Ongkosnya mungkin berbeda karena jaraknya lebih jauh," tuturnya. Dia berharap bulan ini hitungannya bisa diselesaikan.
NUR ALFIYAH
Berita Terpopuler:
Kabar Kabareskrim Dicopot, Menteri Tedjo Tak Tahu
Kabar Suhardi Dicopot, Begini Suasana Bareskrim
Ketemu Budi Gunawan di Istana, Sutarman Bungkam
Tunda Budi, Jokowi Hindari 3 Masalah Besar
Cuit SBY: Selamatkan Negara, Presiden, dan Polri
Kalah Perang, Bos ISIS Perintah Eksekusi 56 Anggota Milisi