TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Badan SAR Nasional menyiapkan 110 kantong bersamaan dengan upaya evakuasi badan pesawat Air Asia QZ8501. Sebanyak 70 di antaranya merupakan kantong jenazah, sedangkan 40 lainnya kantong plastik biasa.
Direktur Operasional Basarnas Marsekal Madya S.B. Supriyadi mengatakan 40 kantong jenazah dan 40 kantong plastik itu baru saja diterbangkan dengan helikopter Basarnas menuju KRI Banda Aceh. Sedangkan 30 kantong jenazah sudah lebih dulu disiapkan di kapal tersebut.
Menurut Supriyadi, kantong jenazah itu rencananya digunakan untuk mengevakuasi jasad korban yang masih utuh. Sedangkan kantong plastik akan digunakan mengevakuasi serpihan pesawat maupun bagian tubuh korban.
"Ini untuk evakuasi sisa-sisa korban yang ada di dalam pesawat, sehingga nantinya korban yang masih utuh maupun tidak sempurna akan kami kumpulkan semua," kata Supriyadi di posko utama Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Ahad, 18 Januari 2015.
Hari ini sebanyak 30 penyelam dari Marinir ditambah penyelam dari Indonesian Divers telah memulai proses evakuasi sejak pukul 7 pagi tadi. Namun, kata Supriyadi, arus deras bawah laut yang mencapai 5 knot membuat penyelam kesulitan mencapai badan Air Asia QZ8501.
Sebanyak tiga kapal telah disiagakan di lokasi temuan badan Air Asia QZ8501, yaitu KRI Banda Aceh, Crest Onyx, dan kapal milik Cina.
Supriyadi optimistis masih ada jasad korban Air Asia QZ8501yang berada di dalam badan pesawat meski belum bisa dipastikan jumlahnya. "Masih perlu dibuktikan dari penyelam yang masuk ke badan pesawat," ujar Supriyadi.
Saat ini Basarnas masih menunggu kalkulasi data hasil penyelaman terkait dengan berat, tinggi, dan panjang pesawat Air Asia QZ8501. Termasuk berapa banyak kandungan lumpur yang mengendap di badan pesawat.
ROSALINA
Baca juga:
Soal Budi Gunawan, Jokowi Bersiasat Ulur Waktu
Jika Budi Gunawan Batal Dilantik, Jokowi Pilih 8 Calon Ini
Jabodetabek Diguyur Hujan Sepanjang Hari Ini
Gitaris Metal Berjilbab, dari Peterpan Hingga A7X