TEMPO.CO, Bekasi - Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengatakan pihaknya mengalokasikan anggaran Rp 5 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2015 untuk membendung Kali Cikeas di sekitar Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih.
Langkah ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk mencegah banjir. "Terutama di Perumahan Pondok Gede Permai yang selalu kebanjir saat musim hujan atau ketika air Kali Bekasi meluap," kata Tri, Ahad, 18 Januari 2015. Menurut dia, debit air Kali Bekasi menjadi tinggi ketika air di Kali Cikeas dan Kali Cileungsi meningkat drastis. (baca: Bekasi Percepat Normalisasi Situ dan Sungai)
“Pondok Gede Permai berada di sekitar titik pertemuan dua aliran kali yang hulunya di Bogor itu, lantas menyatu di Kali Bekasi,” katanya. Pada akhir November lalu, akibat hujan deras di Bogor, debit air Kali Bekasi meluap hingga ketinggian muka airnya mencapai 350-400 sentimeter.
Tanggul pembatas dengan kompleks perumahan pun jebol. Tiga perumahan yang berada di bantaran kali mengalami kebanjiran, yakni Pondokgede Permai, Pondok Mitra Lestari, dan Kemang IFI.
Tri mengatakan, pihaknya akan mengoptimalkan lahan resapan di di bibir aliran Kali Cikeas itu. Lahan milik Pemerintah Pusat seluas 10 hektare tersebut sejauh ini pemantaatnya tak maksimal. "Akan kami keruk untuk parkir air," ujar Tri. (baca; Bekasi Kesulitan Bangun Polder Air)
Menurut dia, dengan adanya polder tersebut, jika debit Kali Cikeas mengalami peningkatan, air kali akan mengisi polder itu terlebih dahulu. Debit air di Kali Bekasi pun otomatis tidak tinggi.
Polder juga diyakini Tri dapat menghindari benturan keras akibat pertemuan kedua arus di Perumahan Pondok Gede Permai. "Polder itu sangat membantu mengurangi banjir," kata dia.
Tri menambahkan, pihaknya masih melakukan persiapan untuk mengeruk polder air tersebut. Rencananya, polder itu akan diperdalam hingga 5 meter. "Tidak ada pompa air, karena hanya sebagai parkir air," kata Tri.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota Bekasi, Tumai, mengatakan pihaknya meminta kepada pemerintah agar mengoptimalkan anggaran yang sudah dialokasikan untuk proyek penanggulangan banjir. "Anggaran cukup tinggi, harus dimaksimalkan," kata Tumai.
ADI WARSONO