TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Tim evakuasi gabungan Badan SAR Nasional (Basarnas) kembali menyelam di lokasi temuan badan pesawat Air Asia QZ8501. Menurut Direktur Operasional Badan SAR Nasional Marsekal Pertama TNI S.B. Supriyadi, penyelaman dilakukan untuk memperhitungkan proses pengangkatan badan pesawat. Penyelaman dilakukan dari KRI Banda Aceh dan kapal Crest Onyx. (Baca: Dua Skenario Basarnas Angkat Air Asia QZ8501.)
Menurut Supriyadi, di kapal itu pula, Basarnas telah menyiapkan tujuh lifting bag atau balon-balon gas untuk mengangkat badan pesawat AirAsia yang jatuh di perairan Selat Karimata pada Ahad, 28 Desember 2014. "Tapi belum kami gunakan karena menunggu hasil tim penyelam. Kalau sudah diketahui berat badan pesawat termasuk lumpur yang terendap kemungkinan kami tambah lifting bag," ujarnya. (Baca: Tragedi Air Asia, Tukang Ojek Kecipratan Rezeki.)
Pagi ini terjadi pergantian tim penyelam sebanyak 12 orang dari kelompok Indonesia Divers. "Tadinya tim mereka ada 18 orang, tapi pagi ini ada pergantian 12 orang," kata Supriyadi di posko utama Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Ahad, 18 Januari 2015.
Dia mengatakan tim evakuasi sebanyak 81 orang dari Marinir dibantu tim Indonesian Divers sudah melakukan penyelaman sejak pukul 7 pagi tadi. "Mereka akan berfokus melakukan kalkulasi dan klarifikasi kondisi badan pesawat untuk proses pengangkatan," kata Supriyadi.
Badan pesawat Air Asia QZ8501 ditemukan pada 14 Januari 2015 oleh robot dari tim MV Swift milik pemerintah Singapura, di sekitar perairan Selat Karimata, Laut Jawa. Namun, hingga hari ini, tim evakuasi belum berhasil mencapai badan pesawat karena gelombang laut tinggi dan arus kencang.
Basarnas sudah menyiapkan tiga opsi untuk mengangkat badan pesawat, yakni meminta bantuan TNI Angkatan Laut untuk penyediaan lifting bag, berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat untuk penyediaan kapal tunda, dan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Batam untuk penambahan lifting bag dan personel.
ROSALINA
Terpopuler
Soal Kapolri, Ruhut: Jokowi Melihat Sesuatu
Australia Galau Oleh Jokowi Soal Eksekusi Warganya
Pakaian Putih, Terpidana Bertanda Tembak di Dada
Oegroseno Bela Suhardi Alius dari Cap Pengkhianat