TEMPO.CO, Washington - Akun Twitter media New York Post dan United Press International (UPI) telah diretas. Para peretas mencuit pesan-pesan palsu di akun kedua media itu. Seperti UPI yang akunnya mencuit pesan palsu dari Paus Fransiskus yang mengatakan, "Perang Dunia III telah dimulai."
News.com.au pada 17 Januari 2015 yang merilis berita ini lebih detail menjelaskan pada akun New York Post muncul cuitan yang berisikan pesan palsu dari peretas yang mengatakan, "Kapal induk USS George Washington diaktifkan untuk menembak kapal perang Cina di Laut Cina Selatan." Namun Pentagon kemudian menegaskan tidak benar isi cuitan para peretas tentang permusuhan negara itu dengan Cina. (Baca: Facebook Dituding Sebarkan Islamophobia)
Pesan palsu para peretas pada akun Twitter New York Post kemudian dihapus. Media itu men-tweet: "Twitter kami diretas dan kami sedang melakukan investigasi."
Pada akun Twitter UPI, cuitan palsu yang diunggah oleh peretas berisikan pesan: "CEO Bank Amerika meminta tenang: Akun bank tabungan tidak akan terkena dampak keputusan Bank Sentral."
UPI kemudian mengetahui akun Twitter-nya telah diretas. Sebanyak enam berita halaman depan palsu diunggah dalam tempo sepuluh menit. UPI pun kemudian membuat pernyataan melalui akun Twitter-nya dengan menyatakan: "Perang Dunia III belum dimulai, terima kasih." (Baca: The Interview, Film Paling Banyak Dibajak)
Aksi meretas akun Twitter milik media sudah terjadi beberapa kali. Dalam dua tahun terakhir, akun Twitter sejumlah media telah diretas, termasuk AFP (Agence France-Presse) dan BBC.
Awal pekan lalu, akun Twitter Badan Militer Amerika Serikat di Florida, Amerika Serikat, juga diretas oleh sejumlah orang yang mengaku pendukung kelompok ekstremis Negara Islam (IS/ISIS).
NEWS.COM.AU | MARIA RITA
Baca juga:
Australia Galau oleh Jokowi Soal Eksekusi Warganya
Pakaian Putih, Terpidana Bertanda Tembak di Dada
Ternyata Pertamax Bisa Jauh Lebih Murah dari Shell
Oegroseno Bela Suhardi Alius dari Cap Pengkhianat
Romo Benny: Ada Hukuman Lebih Menyakitkan dari Mati