TEMPO.CO, Australia - Perdana Menteri Australia Tony Abbott telah mengajukan permintaan langsung ke Presiden Indonesia Joko Widodo untuk membatalkan rencana eksekusi mati dua warga negeri Kangguru tersebut. Jokowi diminta untuk menunjukkan belas kasihan terhadap dua anggota Bali Nine yang divonis hukuman mati pada 2006, Myuran Sukamaran dan Andrew Chan. Keduanya ditangkap dan terbukti menyelundupkan heroin seberat 8,2 kilogram dari Bali ke Australia pada 17 April 2005.
Sukamaran dan Chan bukan kelompok pertama atau bagian dari enam terpidana mati yang menjalani eksekusi pada dini hari tadi. Akan tetapi, nasib Sukamaran cukup jelas karena telah masuk dalam 16 orang dari 64 terpidana mati yang permohonan grasinya resmi ditolak Jokowi. (Baca:Terpidana Mati Narkoba Dieksekusi Pukul 00.30)
Peluang Chan dari penangguhan hukuman mati juga diperkirakan sama. Jokowi telah mengutarakan tak akan memberikan grasi kepada siapa pun dari narapidana yang terbukti terlibat dalam pengedaran atau penyelundupan narkoba.
Juru bicara Abbott mengatakan Pemerintah Australia akan terus melakukan representasi untuk mencari cara menghindarkan dua warganya dari eksekusi mati di Indonesia. Bahkan, keputusan ini didukung Pemimpin Oposisi Pemerintah Bill Shorten yang menyatakan, grasi menjadi hak siapa saja yang menghadapi hukuman mati. (Baca: Pakaian Putih, Terpidana Bertanda Tembak di Dada)
Upaya banding Abbott disampaikan pengacara dua anggota Bali Nine tersebut, Julian McMahon yang menyatakan, tehnik mengulur keputusan eksekusi menjadi harapan menyelamatkan dua kliennya dari regu tembak. Akan tetapi, ia juga menyatakan upaya ini akan menjadi perjuangan yang berat.
Menurut Mc Mahon, jika permohonan grasi Chan dapat ditangguhkan untuk waktu yang lama, Sukamaran dapat terhindar dari eksekusi. Ia mengklaim dalam hukum di Indonesia, terpidana yang melakukan kejahatan bersama-sama harus menjalani eksekusi secara bersama pula. (Baca: 6 Dieksekusi Mati 14 Menunggu, Ini Daftarnya)
McMahon mengatakan Abbott harus bisa memberi waktu lebih lama bagi kedua warganya dan terus membujuk Jokowi. Abbot harus membuat yakin Jokowi soal perubahan sikap Sukamaran dan Chan selama di penjara. Keduanya diklaim memberikan pengaruh positif kepada sesama tahanan.
"Saya memiliki keyakinan bahwa semakin [presiden Widodo] mengetahui tentang proses rehabilitasi mereka, semakin dia dapat melihat sudut lain dari situasi ini," kata Mc Mahon.
ABC NEWS | FRANSISCO
Baca juga :
Jabodetabek Diguyur Hujan Sepanjang Hari Ini
Gitaris Metal Berjilbab, dari Peterpan Hingga A7X
Terpidana Mati Asal Vietnam Dikubur di Semarang
6 Dieksekusi Mati 14 Menunggu, Ini Daftarnya