TEMPO.CO, Banyuwangi - Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Banyuwangi, Jawa Timur, dipadati pemilik kendaraan. Mereka mengantre untuk membeli bahan bakar minyak yang telah harganya turun mulai hari ini, 19 Januari 2015. Akibatnya, beberapa SPBU tutup lebih awal karena kehabisan stok. (Baca: Ini Sebab Harga Premium di Luar Jawa Lebih Murah.)
Dari pantauan Tempo, tiga SPBU tutup sejak pukul 07.00 WIB. Tiga SPBU itu yakni SPBU Jalan Gajah Mada, SPBU Desa Labanasem, dan SPBU Desa Rogojampi. Pengawas SPBU Gajah Mada, Lugika Lubis, mengatakan pembeli mulai mengantre sejak pompa bensin dibuka pukul 05.00 WIB. (Baca: Harga Turun, Premium Langka di Kupang.)
Menurut Lugika, sebelum kehabisan, SPBU-nya memiliki sisa stok Premium dan solar masing-masing 4,3 ton. “Dalam dua jam langsung habis,” kata Lugika.
Mulai pukul 00.00 WIB hari ini, harga Premium turun dari Rp 7.600 menjadi Rp 6.600 per liter, solar dari Rp Rp 7.250 menjadi Rp 6.400 per liter, dan Pertamax dari Rp 8.800 menjadi Rp 8.000 per liter.
Habisnya stok BBM di SPBU membuat pembeli kebingungan. Ferry, misalnya. Dia mengatakan dua SPBU yang dia datangi tutup. Padahal bensin di sepeda motornya sudah menipis. Akhirnya Ferry menuju SPBU Desa Kedayunan yang masih memiliki stok Premium. Dia harus antre selama setengah jam untuk mendapat giliran di SPBU itu.
Antrean kendaraan bermotor mengular di sejumlah SPBU yang masih memiliki stok BBM, seperti SPBU Kedayunan dan SPBU Jalan Brawijaya. Pengawas SPBU Kedayunan, Junaiyah, mengatakan, SPBU-nya memiliki sisa stok 11 ton Premium, 14 ton solar, dan 6 ton Pertamax. “Ini sisa stok sejak hari Sabtu pekan lalu,” kata Junaiyah.
IKA NINGTYAS
Berita lain:
Drone, Seperti Burung Dara yang Bisa Kembali
Duka Air Asia, Ada Penghambat Indentifikasi Korban
Sudirman Said: Pembebasan Lahan Dibantu Aparat