TEMPO.CO, Surabaya - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur kembali tidak berhasil mengidentifikasi enam jenazah korban Air Asia QZ8501 pada Senin, 19 Januari 2015. (Baca berita sebelumnya: Hari ke-22, Identifikasi Korban Air Asia Nihil.)
Pekerjaan rumah tim DVI bahkan bertambah karena dua lagi jasad korban ditemukan dan diterima di rumah sakit itu pada Senin, 19 Januari 2015. Keduanya yang baru sebatas diketahui berjenis kelamin laki-laki dan perempuan itu ditemukan terapung bersama kursi mereka.
"Kami mohon maaf karena dua hari ini belum ada jenazah yang berhasil teridentifikasi," kata Ketua Tim DVI Polda Jawa Timur Komisaris Besar Budiyono kepada wartawan di Posko Crisis Center, Senin, 19 Januari 2015. (Baca: Tim DVI Air Asia Dibantu Korsel dan Australia.)
Menurut Budiyono, tim DVI tiap hari melakukan pendalaman, namun ternyata masih belum mampu menemukan kecocokan antara data antemortem (sebelum kematian) dan data postmortem (setelah kematian). "Karena belum menemukan titik temu yang pas itulah kami masih belum berani memutuskan," kata dia.
Kesulitan di antaranya karena info dari data antemortem, seperti tahi lalat, pakaian, dan beberapa tanda fisik yang spesifik sudah tak bisa ditemukan lagi karena kondisi jenazah sudah tidak bagus. "Mungkin karena sudah banyak yang lepas," kata dia. (Baca: Duka Air Asia, Devina Kini Sebatang Kara.)
Kini, satu-satunya cara identifikasi yang bisa dilakukan adalah dengan mencocokkan DNA jenazah dengan keluarga korban. Masalahnya, data DNA yang dikirim belum diterima kembali dari Markas Besar Kepolisian RI.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Terpopuler
Yusril: Jokowi Melanggar Undang-Undang Kepolisian
Presiden Jokowi Dimusuhi Tiga Negara
PKS: Andai Budi Gunawan Ketua KPK Jadi Tersangka
Nyawer ke Politikus PDIP, Apa Maksud Budi Gunawan?