Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

TNI Aceh Usut Anggotanya yang Lukai Mahasiswi

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Ilustrasi. tuoitrenews.vn
Ilustrasi. tuoitrenews.vn
Iklan

TEMPO.CO, Lhokseumawe - Naas benar nasib AS, seorang mahasiswi asal Desa Kampung Jawa Lama, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Ia kini terbaring di RS Cut Meutia Lhokseumawe setelah menderita luka tusukan di bagian leher, payudara, dan kepala, yang dilakukan oleh pacarnya, oknum TNI berinisial Serda W di kawasan sepi Jalan Elak, Desa Alue Awe Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Ahad 18 Januari 2015 malam. Kasus ini sedang diusut Detasmen Polisi Militer (Denpom) Iskandar Muda/I Lhokseumawe. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, insiden itu diduga gara-gara AS menuntut Serda W bertanggung jawab atas kehamilan yang dialaminya.

Kasus itu diketahui warga saat sekitar pukul 20:30 Wib warga di sekitar lokasi kejadian melihat ada sepeda motor yang berhenti tiba-tiba, tak lama kemudian terdengar teriakan histeris perempuan di balik semak–semak terpaut 500 meter dari kantor Badan Narkotika Nasional atau di kawasan Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Malikussaleh Lhokseumawe.

Suara minta tolong itu terdengar oleh dua pemuda yang saat itu sedang bertugas menjaga alat berat yang sedang melakukan pekerjaan di kawasan itu. Kedua pemuda itupun mencari sumber suara. Alangkah terkejutnya saat ia menemukan seorang perempuan tergeletak di semak belukar dengan kondisi berlumuran darah. “Saya ditikam oleh pacar saya,” ujar AS sebagaimana dikisahkan warga setempat.

Temuan itu membuat warga yang berada di kedai di sekitar lokasi ikut datang ke lokasi dan ikut mengejar pelaku yang coba kabur, hingga akhirnya berhasil tertanggkap setelah pelaku terjatuh di jalan berlubang sekitar 400 meter dari lokasi kejadian. Tak lama kemudian sejumlah polisi datang ke lokasi. AS yang sudah berlumuran darah akibat luka tusukan serta pelaku yang juga mengalami luka akibat terjatuh di jalan rusak, sama-sama dilarikan ke rumah Sakit umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Serda W ditempatkan di ruang VIP Melati, sementara AS, mahasiswi yang juga berasal dari keluarga militer, ditempatkan di ruang VIP Kupula. Kedua ruangan itu dijaga ketat oleh aparat militer.

Penyidik dari Detasmen Polisi Militer (Denpom) Iskandar Muda/I Lhokseumawe sudah melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian dan meminta keterangan warga yang menolong korban. “Kita akan usut tuntas sesuai aturan yang berlaku,” kata Letkol CPM Adenan Komandan Denpom Iskandar muda/I Lhokseumawe kepada wartawan, Senin 19 Januari 2015.

IMRAN MA

BERITA LAINNYA
Duka Air Asia, Ada Penghambat Identifikasi Korban
Ahok Bakal Batasi Usia Mobil, Penjualan Akan Naik?  
Gadis Indo Jelita Si Pemulung Sampah  
Istana: Sutarman Bisa Jabat Banyak Posisi  
Politik Besan Amien Rais Menjelang Kongres PAN  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

5 hari lalu

Front Mahasiswa Anti Kekerasan Papua menggelar Aksi didepan gedung Komnas HAM RI, di Jakrta, Jumat 3 Maret 2023. Aksi ini sebagai bentuk Solidaritas rakyat Papua Wamena terhadap Pelanggaran HAM yang di perbuat oleh TNI/POLRI dan menuntut usut penembakan di Wamena yang mengakibatkan 9 orang meninggal. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum


Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

21 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.


Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

27 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.


KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

Pegiat HAM Desak Revisi Peradilan Militer
KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.


Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Gambar tangkapan video menunjukkan adegan serial Netflix berjudul
Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.


2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

Ilustrasi TNI. ANTARA
2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.


Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi. Youtube Antara
Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.


Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Ilustrasi pengamanan dan pemantauan kemanan bandara Soekarno Hatta. ANTARA/Lucky R.
Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.


Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Ilustrasi pengamanan dan pemantauan kemanan bandara Soekarno Hatta. ANTARA/Lucky R.
Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.


Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Ilustrasi pengamanan dan pemantauan kemanan bandara Soekarno Hatta. ANTARA/Lucky R.
Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."