TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis olahraga Michael Triangto mengatakan tren street workout telah berhasil menggeser pusat kebugaran konvensional. Street gym atau berlatih kebugaran di ruang terbuka sejatinya merupakan konsep purba. "Orang zaman dulu mengasah otot dengan berat badan sendiri atau dikenal dengan istilah kalistenik," katanya, seperti ditulis Koran Tempo, Ahad, 18 Januari 2015.
Seiring perkembangan teknologi, dokter lulusan Universitas Indonesia itu melanjutkan, banyak atlet yang meyakini alat-alat olahraga mampu mendongkrak kinerja otot mereka. "Maka, lantas, muncul tren badan berotot besar, sehingga fitness center menjadi kebutuhan," kata Michael.
Penyelenggaraan kontes tahunan Mister Universe sejak 1959 menjadi penegas era itu. Namun tubuh dengan benjolan otot seperti yang dimiliki Sylvester Stallone atau Arnold Schwarzenegger tak lagi laku dijual. Di Hollywood, tubuh gempal berotot seperti mereka digantikan tubuh kekar nan ramping dan liat, contohnya Hugh Jackman dan Jason Statham.
Bentuk tubuh atletis itu bisa didapatkan lewat kalistenik. Penggiatnya bisa ditemui di pelataran Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, seperti Indobarian, dan Freeletics di Taman Kerinci, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Penyanyi Andien menjadi ikon freeletics. Keuntungan olahraga jenis ini bisa dilakukan di mana saja, termasuk di rumah. Michael mengatakan selama ini ada anggapan bahwa tempat kebugaran hanya untuk orang tertentu. Beberapa pasiennya, terutama perempuan, risi bila berada satu ruangan dengan laki-laki dengan baju minim.
Selain itu, mereka makin beringsut dari tempat kebugaran lantaran uang iuran yang selangit dan harus menghadapi kemacetan untuk menuju tempat latihan. "Maka, kalistenik menjadi solusinya," ujar dokter yang buka praktek di Rumah Sakit Mitra Kemayoran dan klinik olahraga di Taman Anggrek, Jakarta, itu.
Namun, Michael tidak sepenuhnya percaya street workout bisa menurunkan berat badan. Sebab, kalistenik--mulai burpee sampai pull-up--termasuk anaerobik, jenis latihan yang bertujuan melatih otot. Untuk membakar lemak, dia melanjutkan, butuh banyak aerobik, seperti lari dan renang. "Jadi, kalau latihan itu, tetap harus melakukan aerobik," katanya. (Baca: Tip Agar Dengkul Tak Nyeri Setelah Lari)
REZA MAULANA
Terpopuler
Drone, Menggantikan Tren Remote Control Mobil
Hati-hati, Kurang Vitamin D Sebabkan Kanker Usus
Bugar Dengan Setruman Listrik
Depresi Picu Hilang Memori Penderita Alzheimer