TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua MPR Sidharto Danusbroto mengatakan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dibutuhkan untuk membantu presiden dalam membuat keputusan dan kebijakan. Sidharto, anggota Wantimpres yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo hari ini, Senin, 19 Januari 2014, mengatakan presiden memerlukan sokongan secara politik, pertahanan, keamanan, dan keagamaan. (Baca juga: Hendropriyono Siap Bantu Jokowi dari Luar Istana.)
Itu sebabnya, dalam Wantimpres, ada tokoh yang memiliki latar belakang politik, pertahanan, keamanan, dan keagamaan. “Kami akan memberikan sumbangan pemikiran untuk masalah-masalah tersebut,” ujar Sidharto di Istana Negara, Senin, 19 Januari 2015.
Sidharto mengaku belum diberi penugasan spesifik oleh Presiden Joko Widodo. Namun dia memperkirakan dirinya akan membawahi bidang hukum dan pertahanan. "Latar belakang saya hukum dan keamanan. Saya di Polri selama 35 tahun, di DPR tiga periode di Komisi Hukum dan Pertahanan," ujarnya. (Baca berita sebelumnya: Panggil Boediono, Wantimpres Kritik Timwas Century.)
Sidharto menuturkan anggota Wantimpres yang dipilih berasal dari unsur partai politik, keagamaan, organisasi masyarakat, dan militer. Selain dirinya, anggota Wantimpres yang lain di antaranya Subagyo H.S., Rusdi Kirana, Hasyim Muzadi, Suharso Monoarfa, dan Jan Darmadi.
ANANDA TERESIA
Berita Terpopuler:
Pencopotan Suhardi Itu Perintah Terakhir Sutarman
Yusril: Jokowi Melanggar Undang-Undang Kepolisian
Ahok Bongkar Anggaran Siluman Rp 8,8 Triliun
Oegroseno: Budi Gunawan Pasti Ditahan KPK