TEMPO.CO, Jakarta - Shahnaz Nadia Yusharyahya, dokter spesialis kulit dan kelamin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, mengimbau konsumen agar lebih kritis dalam memilih kosmetik, terutama yang menawarkan janji terlalu muluk. "It's to good to be true," katanya, seperti ditulis Koran Tempo, Senin, 19 Januari 2015.
Pendapat Shahnaz ini berkaitan dengan dipasarkannya berbagai produk kosmetik, seperti krim B Firm 5 Pro bikinan Kji & Co, yang menjanjikan pengencangan berbagai area pada tubuh, termasuk payudara, secara instan. Menurut Direktur Operasional Kji & Co di Indonesia, Haris Anggoro, B Firm 5 Pro dapat membesarkan payudara dalam waktu tiga bulan saja dengan cara memindahkan lemak di area ketiak dan punggung ke payudara. (Baca: Jurus Memperbesar Payudara Secara Instan.)
Tapi, Shahnaz meragukan hal tersebut. "Tidak mungkin lemak dari area lain digeser ke payudara," kata Shahnaz. Menurut dokter lulusan Universitas Indonesia ini, krim membutuhkan sekitar 12 pekan untuk mendapat hasil optimal untuk mengencangkan kulit. Baginya, hasil instan hanya bisa diraih lewat laser dan thread lift, karena bekerja langsung menyasar kolagen-protein pembangun tulang, otot, dan kulit di tubuh.
Gabriel Chiu, dokter spesialis bedah plastik yang bertugas di Beverly Hills, California, mengatakan belum ada riset ilmiah yang membuktikan efektivitas dan keamanan krim, juga pil, pembesar ukuran payudara. Beberapa ramuan herbal, kata dia, memang bisa mempengaruhi produksi estrogen, hormon kelamin utama perempuan. Tapi, pembesaran dengan cara seperti itu sifatnya hanya temporer. "Keamanannya masih dipertanyakan," kata dia seperti termuat dalam situs bedah kecantikan Realself.com. Menurut Chiu, cara terbaik memperbesar payudara adalah dengan penanaman implan, karena hasilnya lebih "pasti" dan memuaskan. (Baca: Payudara Menyembul Jadi Tren Seleb 2014.)
ISMA SAVITRI
Terpopuler
Drone, Menggantikan Tren Remote Control Mobil
Hati-hati, Kurang Vitamin D Sebabkan Kanker Usus
Bugar Dengan Setruman Listrik
Depresi Picu Hilang Memori Penderita Alzheimer