TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Seorang nelayan Pulau Sembilan menemukan benda yang diduga serpihan pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata pada 28 Desember 2014. Serpihan yang ditemukan nelayan itu diperkirakan moncong pesawat Air Asia. (Baca juga: Hujan Mengguyur Lokasi Evakuasi Badan Air Asia.)
Direktur Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Pertama S.B. Supriyadi mengatakan benda itu ditemukan oleh Sunding, nelayan warga Desa Tanjung Nyiur RT 03 Gusung Karang, Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. "Ditemukan hidung pesawat Senin kemarin," kata Supriyadi di Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa, 20 Januari 2015.
Pada Senin, 19 Januari 2015, sekitar pukul 17.00 Wita, Sunding sedang dalam perjalanan pulang menuju Pulau Marabatuan. Pria 38 tahun itu menemukan serpihan yang diduga moncong pesawat Air Asia QZ8501 saat kembali dari mencari ikan di laut. (Baca: Siang Ini, Jonan Temui DPR Soal Air Asia.)
Benda itu ditemukan mengapung saat Sunding berada dalam perjalanan 4 mil arah timur laut Marabatuan. Hasil temuan Sunding kemudian dibawa ke darat dan langsung dilaporkan ke Kepolisian Sektor Pulau Sembilan. Benda itu kini diamankan di salah satu rumah warga di Desa Tanjung Nyiur.
ROSALINA
Berita Terpopuler
Mahasiswi Berutang Rp 1 Miliar Dikenal Tertutup
Bob Sadino, Celana Pendek, dan Ajaran Agama
Mahasiswi Berutang Rp 1 Miliar, Ayah: Nuwun Sewu