TEMPO.CO, Jakarta - Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas) telah mengeluarkan dana Rp 570 juta selama mencari dan mengevakuasi pesawat maupun penumpang Air Asia QZ8501. Kepala Basarnas Marsekal Madya F. Henry Bambang Soelistyo mengatakan anggaran tersebut dikeluarkan selama 16 hari pencarian.
Bambang membantah anggapan upaya pencarian pesawat dan jenazah penumpang Air Asia menghabiskan biaya di luar perkiraan. "Yang dikhawatirkan selama ini tidak benar," kata dia saat menggelar rapat bersama Komisi Transportasi Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 20 Januari 2015. (Baca: NelayanTemukan Benda Mirip Moncong Air Asia.)
Namun Basarnas belum mencatat nilai biaya yang dikeluarkan hingga saat ini atau hampir empat pekan setelah peristiwa. Biaya pencarian, kata Bambang, tidak besar karena kapal asing yang membantu Basarnas tidak meminta bahan bakar. "Mereka membawa tanker sendiri," ujarnya. (Baca: Hampir Sebulan, 53 Korban Air Asia Ditemukan.)
Soal bahan bakar, Basarnas telah menghabiskan 2,2 juta liter solar, 179 ribu liter avtur, dan 3.000 liter Premium selama operasi pencarian pesawat dan penumpang Air Asia. Menurut Bambang, angka itu tercatat hingga hari ke-17 pencarian. Selain dari anggaran Basarnas, bahan bakar didapatkan dari bantuan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Usaha Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sebesar 3.500 kiloliter. Bantuan juga diberikan sejumlah perusahaan minyak.
ALI HIDAYAT
Berita Terpopuler
Mahasiswi Berutang Rp 1 Miliar Dikenal Tertutup
Mahasiswi Berutang Rp 1 Miliar, Ayah: Nuwun Sewu
Bob Sadino, Celana Pendek, dan Ajaran Agama