TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Cuaca di lokasi evakuasi badan pesawat Air Asia QZ8501 dalam kondisi hujan pagi ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan intensitas hujan berpotensi semakin deras disertai awan cumulonimbus.
Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Pangkalan Bun Lukman Soleh mengatakan sebagian besar wilayah evakuasi badan Air Asia QZ8501 juga diperkirakan terjadi angin kencang dan peningkatan tinggi gelombang. "Tampak dari citra radar kami pada pagi ini. Karena itu, kami imbau tim evakuasi berhati-hati," kata Lukman di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa, 20 Januari 2015. (Baca: Duka Air Asia, Ada Penghambat Identifikasi Korban.)
Hari ini, ujar Lukman, gelombang laut di lokasi evakuasi setinggi 1,5-2,5 meter. Arus permukaan laut dari arah barat-barat laut mencapai 15-40 sentimeter per detik. Sedangkan angin permukaan dari arah barat-barat laut 8-15 knot.
"Menjelang siang hingga sore hari nanti, diperkirakan kondisi cuaca mulai membaik. Kondisi cuaca siang nanti di lokasi evakuasi akan relatif kondusif," kata Lukman. (Baca: Duka Air Asia, Banyak yang Mengaku Keluarga Korban.)
Selain itu, tutur dia, cuaca sekitar Pangkalan Bun hari ini berpotensi hujan ringan. Pagi ini, potensi hujan lebat terjadi di sekitar Kalimantan, yang terkonsentrasi di sekitar pesisir selatan Kalimantan. Sedangkan pada siang hari, di sekitar Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan berpotensi turun hujan lebat.
"Para penerbang yang akan melakukan proses evakuasi agar memperhatikan cuaca enroute dengan data radar cuaca untuk menghindari adanya awan cumulonimbus," kata Lukman.
ROSALINA
Baca berita lainnya:
Mahasiswi Berutang Rp 1 Miliar Dikenal Tertutup
Dua Indikasi Presiden Jokowi Dipengaruhi Megawati
Bob Sadino, Celana Pendek, dan Ajaran Agama
Bocah Ini Memprotes Tuhan di Depan Paus Fransiskus