TEMPO.CO, Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia mengatakan sebanyak 69,78 persen responden risetnya menginginkan Koalisi Indonesia Hebat tidak lagi menekan Presiden Joko Widodo untuk melantik Komisaris Jenderal Budi Gunawan. Sebab, Komisi Pemberantasan Korupsi telah menetapkan Budi sebagai tersangka korupsi.
"Publik berharap KIH tak lagi menekan Jokowi untuk melantik tersangka menjadi Kepala Kepolisian RI," kata peneliti senior dari Lembaga Survei Indonesia, Adrian Sopa, saat konferensi pers di kantor LSI, Jakarta Timur, Selasa, 20 Januari 2015. (Baca: Budi Gunawan Ditunda, DPR Bisa Jegal Kapolri.)
Sementara itu, 23,60 persen responden menginginkan KIH tetap menekan Jokowi untuk melantik Budi. Menurut LSI, bila Jokowi tetap melantik Budi, kepercayaan publik pada pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla akan memudar, bahkan hilang. Padahal kekuatan terbesar Jokowi terletak pada dukungan publik.
"Di partai dan koalisi pun, Jokowi tidak mempunyai kekuatan," ujarnya. (Baca: Nyawer ke Politikus PDIP, Apa Maksud Budi Gunawan.)
Adrian menuturkan masyarakat berharap Jokowi segera mencari calon Kapolri baru. Tujuannya, supaya tidak memecah solidaritas kepolisian dan tidak menurunkan integritas Jokowi yang telah dipercaya rakyat.
Survei tersebut dilakukan pada 17-18 Januari lalu. Riset dilakukan dengan metodologi multistage random sampling dengan melibatkan 1.200 responden yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. (Baca: Daftar Setoran Polisi ke Rekening Budi Gunawan.)
DEWI SUCI RAHAYU
Baca berita lainnya:
Mahasiswi Berutang Rp 1 Miliar Dikenal Tertutup
Mahasiswi Berutang Rp 1 Miliar, Ayah: Nuwun Sewu
Bob Sadino, Celana Pendek, dan Ajaran Agama
Tony Abbot Kirim Surat, Apa Reaksi Jokowi?
Keluarga Korban Air Asia Berebut Jadi Ahli Waris