TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sedang gencar mensosialisasikan kebijakan yang dibuatnya melalui akun Twitter @susipudjiastuti. Menteri Susi mengatakan aktif bercuit di Twitter untuk memberikan informasi kepada masyarakat. "Internet bisa dimanfaatkan untuk sosialisasi dalam memberantas illegal fishing dan menjaga sumber daya laut yang berkelanjutan," ujar Susi saat konferensi pers di Sekolah Tinggi Perikanan, Selasa, 20 Januari 2015. (Baca : Menteri Susi Rajin Ngetwit, Apa Isinya?)
Susi mencontohkan, penggunaan alat tangkap trawl atau pukat harimau sudah lama dilarang sejak sebelum Susi menjabat sebagai menteri. Namun, karena ketidaktahuan masyarakat, banyak yang melanggar peraturan tersebut. "Peraturan itu sudah sejak 1980, tapi masih banyak yang menggunakan pukat harimau untuk menangkap ikan sampai sekarang," ujar Susi. (Baca : Menteri Susi Baru Punya Akun Twitter)
Untuk itu, dalam menyebarkan informasi, Susi meminta anak buahnya membuka akun di Twitter dan Facebook untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan kebijakan dan kelautan Indonesia. "Kemarin saya minta ke eselon I untuk membuka akun Twitter dan Facebook," kata Susi. Langkah itu dinilai Susi akan memudahkan penyebaran informasi. (Baca : AirAsia Hilang, Menteri Susi Ajak Netizen Berdoa)
Selain itu, Susi juga meminta agar seluruh pemangku kepentingan ikut andil dalam penyuluhan dan menyebarluaskan informasi. "Kepala dinas daerah maupun wilayah seluruhnya harus aktif dan ikut berperan," ujar dia.
Susi berharap agar masyarakat mendapatkan informasi dalam upaya memberantas illegal fishing dan menjaga hasil kelautan Indonesia yang berkelanjutan. "Peran media juga penting sebagai penghubung informasi," ujar Susi.
DEVY ERNIS
Terpopuler
Mahasiswi Berutang Rp 1 Miliar Dikenal Tertutup
Bob Sadino, Celana Pendek, dan Ajaran Agama
Mahasiswi Berutang Rp 1 Miliar, Ayah: Nuwun Sewu
Geram, Fadli Zon: Hanya Tuhan yang Mengevaluasi KPK